Pengembangan Model Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur
Development of the PASI Pre-Pelatnas Model for East Java PASI Program
ABSTRAK
Sudarko, R.A., (2020). Pengembangan Model Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur. Disertasi. Program Studi Ilmu Keolahragaan. Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Promotor. Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd., dan Co. Promotor Dr. Edy Mintarto, M.Kes.
Kata Kunci: Model, Pra Pelatnas-B, dan Pengprov PASI.
Tujuan untuk menghasilkan pengembangan model pra pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur. Sasaran penelitian ini adalah Pengprov PASI Jawa Timur, yang melibatkan Pengurus, Pelatih dan atlit.
Jenis studi ini ialah penelitian dengan melakukan pengembangan atau Research and Development (R&D). Metode R&D adalah metode yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan melakukan pengujian keefektifan produk yang diteliti. Proses pengambilan data dalam penelitian R&D terdiri dari 7 langkah meliputi: (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk,
Hasil penelitian : Hasil penilaian para ahli terhadap Model Pola Pembinaan Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur dapat dikategorikan sangat baik. Hasil yang sama juga diperoleh dari penilaian pengurus, pelatih dan atlet pada uji coba skala besar yang menyatakan bahwa Model Pola Pembinaan Pembinaan Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur dapat dikategorikan sangat baik. Dengan demikian Model Pola Pembinaan Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur dapat dijadikan sebagai pedoman bagi pengurus, pelatih, dan atlet atletik Jawa Timur dalam meningkatkan sistem pembinaan yang efektif dan efisien.
Simpulan : Adapun beberapa hal mendasar yang dapat disimpulkan untuk menjawab beberapa pertanyaan metodis dalam penelitian kali ini adalah sebagai berikut: 1). terdapat beberapa temuan yang patut dikoreksi dalam produk satu (lama) pedoman pelaksanaan Pra Pelatnas-B Pengprov PASI Jawa Timur yang selama ini digunakan, diantaranya adalah; a) belum jelasnya rumusan tujuan dari lembaga yang terkesan tumpang tindih dengan ruang kerja dari lembaga pembinaan olahraga yang lain; b) Perlu penyesuaian struktur organisasi dengan lembaga yang menaunginya secara langsung yakni PASI; c) lemahnya Instrumen dan desain model input atlet dan pelatih ; d) rincian acuan yang menjadi landasan kebijakan menyangkut semua stakeholders terkait perlu untuk dirinci dan diperjelas.2). perubahan yang dilakukan antara produk awal dengan produk akhir cukup signifikan, yakni melakukan penambahan terhadap komponen-komponen yang muncul/ ditemukan pada tahap awal proses penggalian informasi (review produk yang ada/ awal). Masalah yang dimaksudkan dikarenakan tidak relevannya lagi/ ataupun ketidak efektivan beberapa Langkah dalam pedoman ataupun kebutuhan-kebutuhan baru yang muncul dalam praktik pelaksanaan program. 3). hasil ujicoba yang dilaksanakan terhadap pedoman, secara nyata memberikan dampak yang lebih baik terhadap jalannya organisasi.
ABSTRACT
Sudarko, R.A., (2020). Development of the PASI Pre-Pelatnas Model for East Java PASI Program. Dissertation. Sports Science Study Program. Postgraduate of Surabaya State University. Promoter. Prof. Dr. H. Hari Setijono, M.Pd., and Co. Promoter Dr. Edy Mintarto, M. Kes.
Keywords: Model, Pre-National Education Training, and Pengprov PASI.
The aim is to produce the development of pra pelatnas-B Pengprov PASI East Java. The target of this research is the East Java PASI Pengprov, which involves Management, Trainers and athletes.
This type of study is research by conducting development or Research and Development (R&D). The R&D method is the method used to produce certain products, and to test the effectiveness of the product under study. The data collection process in R&D research consists of 7 steps including: (1) Potential and problems, (2) Data collection, (3) Product design, (4) Design validation, (5) Design revision, (6) Product testing, (7) Product revision.
Results of the study: The results of the experts' assessment of the Pra Pelatnas-B Development Model l for PASI in East Java can be categorized very well. The same results were also obtained from the assessment of administrators, coaches and athletes on a large-scale trial which stated that Pra Pelatnas-B Development Training Model Form for PASI Pengprov PASI East Java could be categorized very well. Thus the Pra-National Training Model Model for PASI Pengprov PASI East Java can be used as a guideline for administrators, trainers, and athletics in East Java in enhancing an effective and efficient coaching system.
Conclusion: The basic things that can be concluded to answer some methodical questions in this study are as follows: 1). there are some findings that should be corrected in the product (one) guideline for the implementation of the Pra Pelatnas-B Pengprov PASI East Java which so far has been used, including; a) unclear formulation of goals from institutions that seem to overlap with the work space of other sports development institutions; b) It is necessary to adjust the organizational structure with the directly overseeing institutions namely PASI; c) Weaknesses of Instrument and design of athlete and coach input models; d) the details of the references which form the basis of the policy regarding all relevant stakeholders need to be detailed and clarified.2). changes made between the initial product and the final product are quite significant, i.e. adding to the components that appear / are found in the initial stages of the process of extracting information (review of existing / initial products). The intended problem is due to irrelevance / or ineffectiveness of some steps in the guidelines or new needs that arise in the practice of program implementation. 3). the results of trials carried out against the guidelines, clearly have a better impact on the running of the organization.