PENGARUH PROSES QUENCHING BERULANG HASIL PENGELASAN SMAW PADA PIPA KILANG ASTM A 106 GRADE B TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

THE EFFECT OF REPEATABLE QUENCHING PROCESS OF SMAW WELDING ON ASTM A 106 GRADE B REFINERY PIPE ON TENSIL STRENGTH AND HARDNESS

Pengelasan pada pipa-pipa fasilitas pengolahan minyak merupakan suatu hal yang penting karena dilihat dari kegunaannya yaitu mengalirkan minyak dan gas bumi, sehingga harus memiliki kekuatan yang tinggi. Kualitas hasil las dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya pada proses quenching. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi quenching pada setiap layer pengelasan terhadap nilai kekuatan tarik dan kekerasan. Memanfaatkan teknik pemeriksaan eksperimental metode kuantitatif. selanjutnya diselidiki dengan one way ANOVA dan uji T. Pada penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada hasil pengelasan SMAW pada pipa ASTM A 106 Grade B pada kekuatan tarik dengan nilai paling tinggi 415,87 N/mm² dan nilai tarik terendah 354,22 N/mm², serta memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai kekerasan dengan nilai kekerasan paling tinggi 62,65 HRC sedangkan nilai kekerasan paling rendah 52,05 HRC.

Kata kunci: Pipa ASTM A 106 Grade B, SMAW, Quenching, Pengujian Kekerasan dan Tarik

Welding on the pipes of oil processing facilities is an important thing because it is seen from its use, namely flowing oil and natural gas, so it must have high strength. The quality of the weld is influenced by several factors, one of which is the quenching process. The purpose of this study was to determine the effect of quenching variations in each welding layer on the value of tensile strength and hardness. Utilizing the experimental examination technique of quantitative methods. further investigated by one way ANOVA and T test. In this study concluded that there is a significant effect on the SMAW welding results on ASTM A 106 Grade B pipes on tensile strength with the highest value of 415.87 N/mm² and the lowest tensile value of 354.22 N/mm², and has a significant effect on the hardness value with the highest hardness value being 62.65 HRC while the lowest hardness value is 52.05 HRC.