Berpikir Relasional Siswa SMP dalam Memecahkan Masalah Bangun Ruang Sisi Datar ditinjau dari Gaya Kognitif
Relational Thinking of Junior High School Students in Solving Polyhedron Problems based on Cognitive Style
Pada proses pemecahan masalah, seseorang akan melibatkan kegiatan berpikir dan menghubungkan informasi dalam pikirannya. Berpikir relasional menjadi aktivitas yang penting untuk dilakukan pada proses pemecahan masalah karena dengan berpikir relasional seseorang akan membuat gambaran masalah, memahami masalah, menganalisis untuk menemukan struktur inti masalah, kemudian mencari hubungan dari elemen peting dalam masalah tersebut, sehingga dapat merumuskan dan memilih rencana pemecahan masalah terbaik hingga memastikan pemecahan masalah yang dilakukan sudah tepat atau belum. Oleh karena itu, berpikir relasional diperlukan dalam proses pemecahan masalah agar dapat menentukan pemecahan masalah yang tepat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berpikir relasional siswa SMP dengan gaya kognitif field dependent dan field independent dalam memecahkan masalah bangun ruang sisi datar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dilaksanakan pada kelas VIII-B SMP Negeri 1 Surabaya semester genap tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini dilakukan pada siswa yang telah mendapatkan materi geometri, khususnya terkait volume bangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian ini ada dua siswa yaitu siswa field dependent dan field independent dengan kemampuan matematika setara. Pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes GEFT, tes kemampuan matematika, tugas pemecahan masalah, dan pedoman wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa field dependent dan field independent pada saat memahami masalah melakukan aktivitas berpikir relasional yaitu mengidentifikasi informasi meliputi informasi yang diketahui dan informasi yang ditanyakan dalam soal serta melakukan aktivitas menjelaskan keterkaitan antara informasi yang ada pada masalah yaitu ukuran sisi-sisi atau unsur-unsur bangun ruang sisi datar dengan pengetahuan yang dimiliki siswa dan terkait dengan permasalahan yang diberikan yaitu menentukan volume bangun ruang sisi datar yang dilakukan dengan benar.Pada langkah membuat rencana pemecahan masalah yaitu siswa FD dan FI melakukan aktivitas menentukan dan memilih strategi yang paling cocok untuk pemecahan masalah sesuai informasi yang diketahui dan pengetahuan yang dimiliki siswa. Pada langkah melaksanakan rencana pemecahan masalah, siswa FD dan FI melakukan aktivitas mengaitkan antara strategi pemecahan masalah yang dipilih terkait volume bangun balok dan limas segiempat dengan pengetahuan yang dimiliki siswa yaitu menggunakan konsep perkalian dan pembagian untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini, siswa FD melaksanakan pemecahan masalah sesuai dengan strategi dan menghasilkan jawaban yang tepat, sedangkan siswa FI mengalami kesalahan dalam mensubstitusi nilai dan kesalahan perhitungan untuk mencari hasil akhir pada masing-masing soal. Pada langkah memeriksa kembali pemecahan masalah, siswa FD dan FI melakukan aktivitas membangun keterkaitan antara jawaban dengan permasalahan yang diberikan dengan membuat kesimpulan secara lisan mengenai hasil terkait jawaban dengan permasalahan yang diberikan. Kesimpulan siswa FD benar, sedangkan siswa FI tidak tepat karena mengalami kesalahan perhitungan di tahap sebelumnya. Salah satu penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa FI yaitu siswa FI tidak melakukan aktivitas mengecek ulang langkah-langkah pemecahan masalahnya. Sedangkan siswa FD melakukan aktivitas mengecek ulang setiap langkah pemecahan masalahnya.
In the problem solving process, a person will involve thinking activities and connecting information in his mind. Relational thinking is an important activity to carry out in the problem solving process because with relational thinking a person will create a picture of the problem, understand the problem, analyze to find the core structure of the problem, then look for relationships between the important elements in the problem, so that they can formulate and choose the best problem solving plan to ensure whether the problem solving carried out is correct or not. Therefore, relational thinking is needed in the problem solving process in order to determine the right problem solution. The aim of this research is to describe junior high school students' relational thinking using cognitive styles field dependent dan field independent in solving polyhedron problems. This research is a qualitative descriptive research carried out in class VIII-B of Junior High School 1 Surabaya, even semester of the 2022/2023 academic year. This research was carried out on students who had received geometry material, especially regarding the volume of polyhedron. The subjects in this research were two students, namely students field dependent (FD) and field independent (FI) with equivalent mathematical abilities. This research used instruments in the form of the GEFT test, mathematics ability test, problem solving test, and interview guide. The results of this research show that students field dependent and field independent, when understanding the problem, carry out relational thinking activities, namely identifying information including known information and the information asked for in the problem, and carrying out activities to explain the relationship between the information in the problem, namely the size of the sides or elements of polyhedron with the knowledge that the subject has and related to the problem given that is determining the volume of a polyhedron which is done correctly. In the step of making a problem solving plan, namely students FD and FI carry out activities to determine and choose the most suitable strategy for solving the problem according to the information known and the knowledge the subject has. In the step of implementing the problem solving plan, students FD and FI carry out activities to link the chosen problem solving strategy related to the volume of rectangular blocks and pyramids with the knowledge that students have, namely using the concepts of multiplication and division to solve problems. At this stage, FD students carried out problem solving according to the strategy and produced the right answer, while FI students experienced errors in substituting values and calculation errors to find the final result on each question. In the step of re-examining problem solving, students FD and FI carried out activities to build connections between the answers and the problems given by making verbal conclusions regarding the results related to the answers to the problems given. The FD students conclusion was correct, while the FI students conclusion was incorrect because they experienced a calculation error in the previous stage. One of the causes of errors made by FI students is that FI students do not carry out activities to double-check the problem solving steps. Meanwhile, student FD carried out activities to double-check each step in solving the problem.