SERAPAN TENAGA KERJA PERTAMBAKAN UDANG VANAME DI KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2021

LABOR ABSORPTION FOR VANAME SHRIMP APPEARANCE IN PACIRAN DISTRICT
LAMONGAN REGENCY, EAST JAVA PROVINCE IN 2021

Kecamatan Paciran merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan dengan potensi usaha tambak udang dengan jumlah desa sebanyak tujuh desa dengan luasan lahan sebesar 674,000 m². Menjalankan usaha tambak udang pemilik tidak dapat melakukannya sendiri tetapi membutuhkan tenaga kerja dari masyarakat. Tujuan adanya penelitian ini untuk mengetahui 1) besarnya presentase serapan tenaga kerja 2) faktor yang mempengaruhi serapan tenaga kerja pembenuran dan pembesaran di Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi penelitian di desa Kandangsemangkon (pembenuran) dan di desa Tunggul (pembesaran), Kecamatan Paciran Kabupaten Lamogan. Populasi petambak pada kedua sejumlah tiga belas pemilik usaha pertambakan udang. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dengan desktiptif persentase dan regresi linier.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Serapan tenaga kerja usaha pembenuran di Desa Kandangsemangkon sebesar 40,10% berasal dari  desa setempat, 25,74% berasal dari keluarga, dan 34,16%  berasal dari luar desa. Serapan tenaga kerja usaha pembesaran di Desa Tunggul sebesar 40,54% berasal dari desa setempat, 30,18% berasal dari keluarga, dan 29,28% berasal dari luar desa 2) Faktor yang mempengaruhi serapan tenaga kerja pembenuran dan pembesaran berdasarkan hasil uji regresi adalah luas lahan dengan nilai p value (0,017), produksi panen dengan nilai p value (0,025) dan pendapatan dengan nilai p value (0,420) karena nilai p value setiap variabel < α (0,05) maka berpengaruh signifikan.

Paciran District is one of the sub-districts in Lamongan Regency with the potential for shrimp farming business with a total of seven villages with a land area of ​​674,000 m2. Running a shrimp pond business, the owner cannot do it himself but requires labor from the community. The purpose of this study is to 1) determine the percentage of labor absorption 2) the factors that affect the employment of vaname shrimp aquaculture in Paciran District, Lamongan Regency.

The research method used is survey research with a quantitative approach. The research locations were in the village of Kandangsemangkon (enlargement) and in the village of Tunggul (enlargement), Paciran District, Lamogan Regency. The population of the farmers in the second is 13 shrimp aquaculture business owners. Data obtained through observation, interviews and documentation. Data analysis by describing the results of the study.

The results showed that 1) The absorption of hatchery workers in Kandangsemangkon Village was 40.10% from local villages, 25.74% from families, and 34.16% from outside the village. The absorption of labor for enlargement business in Tunggul Village is 40.54% from local villages, 30.18% from families, and 29.28% from outside the village 2) Factors influencing the absorption of hatchery and enlargement workers based on test results regression is land area, productivity and income because the p value of each variable < (0.05).