ANALISIS FRAMING ISU DISABILITAS PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI 6 OKTOBER 2018 – 13 OKTOBER 2018

FRAMING ANALYS OF DISABILITY ISSUES IN JAWA POS NEWSPAPER AND KOMPAS NEWSPAPER, 6 OCTOBER 2018 - 13 OCTOBER 2018

Penelitian ini membahas pemberitaan media massa koran Jawa Pos dan Kompas terhadap isu disabilitas pada Asian Para Games 2018 yang diselenggarakan 6 Oktober 2018 – 13 Oktober 2018. Dapat diketahui penyandang disabilitas jarang terlihat ditempat umum. Pada tahun 2011-2016 hanya terdapat sekitar 89 pemberitaan isu disabilitas. Mengakibatkan isu disabilitas di media dapat mengubah kesalahpahaman mengenai stereotip pada penyandang disabilitas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, analisis teks media sebagai metode penelitian dan dengan analisis framing sebagai jenis penelitiannya. Pengumpulan data menggunakan teknik analisis dokumen yakni melihat bagaimana wartawan menuliskan berita, memberikan gambar, menekankan berita, judul berita, dan lain sebagainya. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah Jawa Pos dan Kompas memiliki karakteristik masing-masing. Jawa Pos mengarah pada penokohan atlet difabel sebagai sosok yang tangguh menganggap atlet difabel merupakan sosok yang memiliki kisah menginspirasi. Kompas lebih memberikan rame humanity dan social sehingga mengarah pada asas dan nilai kemanusiaan Berita yang ditonjolkan setiap media merupakan representasi ideologi media massa.

This study discusses the mass media coverage of the Jawa Pos and Kompas newspapers on the issue of distraction at the 2018 Asian Para Games which were held on 6 October 2018 – 13 October 2018. It is known that persons with disabilities are rarely seen in public places. From 2011-2016 there were only about 89 reports on issues of concern. Having the issue of persons with disabilities in the media can change the understanding of stereotypes about persons with disabilities. This study uses a descriptive approach, text analysis media as a research method, and framing analysis as a type of research. Data collection uses document analysis techniques, namely seeing how journalists write news, provide pictures, news pressures, news titles, and so on. The conclusion from the results of this study is that Jawa Pos and Kompas have their own characteristics. Jawa Pos aims at characterizing disabled athletes as tough figures considering disabled athletes to be figures who have inspiring stories. Kompas gives more humanitarian and social ramifications so that it leads to human principles and values. The news that is highlighted by each media is a representation of the ideology of the mass media.