Mediasi Inovasi Digital Atas Kemampuan Pemasaran Digital Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada UMKM Makanan dan Minuman di Kecamatan Gedangan)

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting dalam ekonomi negara, memberikan kontribusi yang signifikan terbukti dari andilnya sebesar 60,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Republik Indonesia. Total UMKM di Indonesia mencapai 65 juta unit, dengan sektor makanan dan minuman mendominasi sebanyak 23 juta unit pada tahun 2022. Meskipun kontribusi UMKM terhadap pendapatan daerah dan provinsi terus meningkat, kinerja mereka belum mencapai potensi maksimal, terlihat dari penurunan penjualan bagi pelaku UMKM yang masih beroperasi secara offline. Untuk menghadapi perkembangan pasar dan teknologi, para pelaku UMKM perlu memperhatikan pentingnya memanfaatkan media digital dalam strategi pemasaran mereka.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi pengaruh kemampuan pemasaran digital dan inovasi digital terhadap kinerja pemasaran UMKM makanan dan minuman di Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Sampel penelitian berjumlah 102 responden dipilih melalui teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebar pada pelaku UMKM Makanan dan Minuman Kecamatan Gedangan Sidoarjo. Analisis data menggunakan metode SEM-PLS.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Inovasi Digital memainkan peran penting dalam menjembatani pengaruh antara Kemampuan Pemasaran Digital dan Kinerja Pemasaran pada UMKM makanan dan minuman di Gedangan, Sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan inovasi digital dapat menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan kinerja pemasaran UMKM melalui pemanfaatan kemampuan pemasaran digital. Oleh karena itu, para pelaku UMKM perlu meningkatkan kemampuan pemasaran digital mereka dan melakukan inovasi digital guna memperbaiki kinerja pemasaran mereka.

Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) are one of the important sectors in the country's economy, contributing significantly as evidenced by their share of 60.5% of the Republic of Indonesia's Gross Domestic Product (GDP). The total number of MSMEs in Indonesia reached 65 million units, with the food and beverage sector dominating with 23 million units in 2022. Although the contribution of MSMEs to regional and provincial revenue continues to increase, their performance has not reached its full potential, evident from the declining sales experienced by MSMEs that still operate offline. To face market and technological developments, MSME actors need to pay attention to the importance of leveraging digital media in their marketing strategies.

This research aims to identify the influence of digital marketing capabilities and digital innovation on the marketing performance of food and beverage MSMEs in the Gedangan sub-district of Sidoarjo. The research sample consists of 102 respondents selected through non-probability sampling technique with purposive sampling method. Data were collected through questionnaires distributed to food and beverage MSMEs in the Gedangan sub-district of Sidoarjo. Data analysis was conducted using the Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) method.

The results of the research indicate that Digital Innovation plays an important role in mediating the influence between Digital Marketing Capabilities and Marketing Performance of food and beverage MSMEs in Gedangan, Sidoarjo. This suggests that the development of digital innovation can be an effective strategy in improving the marketing performance of MSMEs through the utilization of digital marketing capabilities. Therefore, MSME actors need to enhance their digital marketing capabilities and adopt digital innovations to improve their marketing performance.