KEADAAN LIMBO HALF-CASTE DI KATHARINE SUSANNAH PRICHARD "MARLENE" DAN "FLIGHT" (1967)
HALF-CASTE’S STATE OF LIMBO IN KATHARINE SUSANNAH PRICHARD’S “MARLENE” AND “FLIGHT” (1967)
Half-caste mengacu pada campuran darah di Australia yang banyak menderita dalam hidup. Mereka bukan bagian dari Aborigin atau Kulit Putih. Mereka tidak diterima oleh semua orang bahkan diperlakukan dengan buruk. Mereka menderita akibat perlakuan yang tidak adil dan juga tidak mampu membuat keputusan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan keadaan limbo half-caste dalam "Marlene" dan "Flight" oleh Katharine Susannah Prichard (1967). Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan menerapkan teori limbo oleh Wilson Harris pada pendekatan poskolonialisme. Limbo adalah transisi di mana seseorang atau komunitas berada dalam dua konteks. Ada tiga karakteristik limbo yang perlu dianalisis dalam karya sastra yang dipilih; kecemasan, pertanyaan, dan konflik yang tidak dapat dirangkul oleh setiap orang atau komunitas. Hasilnya, "Marlene" dan "Flight" masing-masing memiliki tiga karakter yang menunjukkan keadaan limbo. "Marlene" menunjukkan kehidupan half-caste yang terisolasi di sebuah kamp dan tidak dapat melakukan sesuatu untuk membuat hidup mereka lebih baik. "Flight" menunjukkan tiga anak half-caste yang dibawa secara paksa ke Dewan Perlindungan Aborigin. Anak-anak ini dikunci di sebuah ruangan sehingga tidak mungkin bagi mereka untuk melarikan diri. Terjebak di kamp, terkunci di ruangan, dan tidak dapat melakukan apa pun untuk membuat hidup mereka lebih baik mendefinisikan keadaan limbo kehidupan half-caste.
Kata Kunci: Half-caste, limbo, poskolonialisme
Half-caste refers to the mixed-blood in Australia who suffer much in their lives. They are not a part of Aborigines nor the Whites. They are not accepted by everyone and being mistreated. They suffer from unfair treatment and are also incapable of making decisions to get a better life. The purpose of the study is to reveal the state of limbo of the half-caste in Katharine Susannah Prichard’s “Marlene” and “Flight” (1967). The method used is qualitative by applying Wilson Harris’ state of limbo theory on the post-colonialism approach. Limbo is a transition where a person or community belongs in two contexts. There are three characteristics of limbo that are needed to be analyzed in the chosen literary work; anxieties, questions, and conflicts that every person or community cannot embrace. As a result, “Marlene” and “Flight” each have three characters of limbo. “Marlene” demonstrates the half-caste’s disrespectful life by being locked in the camp and not able to decide on making their life better. “Flight” demonstrates the three half-caste children that are taken forcedly to the Aborigines Protection Board. These children are locked in the room of the carrier so that they will not run away. Stuck in the camp, locked in the room, and unable to do anything to make their life better defines the limbo state of the half-caste’s lives.
Key Terms: Half-caste, limbo, post-colonialism approach