ANALISIS USAHA TANI KENTANG PETANI SUKU TENGGER DI DESA TOSARI KECAMATAN TOSARI KABUPATEN PASURUAN
ANALYSIS OF POTATO FARMING BUSSINESS AMONG TENGGER TRIBE FARMERS IN TOSARI VILLAGE, TOSARI DISTRICT, PASURUAN REGENCY
Usaha Tani kentang merupakan komoditas yang dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis tinggi. Usahatani ini banyak dikembangkan masyarakat pegunungan, salah satunya masyarakat Suku Tengger di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Jenis kentang terbaik yang dihasilkan yaitu varietas granola kembang yang diminati masyarakat. Dalam penelitian ini bertujuan mengetahui biaya produksi dan pendapatan usaha tani kentang petani suku tengger di Desa Tosari.
Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Lokasi penelitian dilakukan 6 dusun di Desa Tosari, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan. Pengumpulan data menggunakan observasi, kuisioner dan dokumentasi. Menggunakan Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu Sampling Jenuh. Populasi yaitu seluruh petani kentang suku tengger yang belum diketahui dan jumlah sampel 50 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan petani kentang suku tengger rendah yaitu 44% tamat SD, petani yang mengusahakan tanaman kentang berada pada umur produktif yaitu 90% berumur 30 sampai 60 tahun. Rata-rata luas lahan petani kentang memiliki 0,50-1 hektar dengan presentase 70%. Total rata-rata biaya produksi Rp 27.120.530 per hektar dengan presentase 14,27% dan pendapatan Rp 92.879.470 dengan presentase 85,73% dari total penerimaan Rp 120,000,000 per hektar per musim panen.
Potato farming is a commodity that can generate high production and economic value. This type of farming is widely practiced by mountain communities, including the Tengger Tribe in Tosari Village, Tosari District, Pasuruan Regency. The best type of potato produced is the popular Granola Kembang variety. The aim of this research is to determine the cost and income of potato farming for Tengger Tribe farmers in Tosari Village.
This research is a quantitative descriptive study conducted through a survey method. The research was carried out in six hamlets in Tosari Village, Tosari District, Pasuruan Regency. Data collection was done through observation, questionnaires, and documentation. The sampling technique used was Sensus Sampling, with a population consisting of all Tengger Tribe potato farmers who were not yet known, and a sample size of 50 respondents.
The research results indicate that the level of education among Tengger Tribe potato farmers is low, with 44% having completed primary school. The potato farmers are in their productive age, with 90% of them being between 30 to 60 years old. On average, potato farmers have a land area of 0.50-1 hectare, accounting for 70% of the total. The average production cost is Rp 27,120,530 per hectare, accounting for 14.27%, while the income is Rp 92.879.470.