ABSTRAK

Nama                             Frisca Nadya Safitri

NIM                                15030234007

Program Studi               S-1 Kimia

Jurusan                           Kimia

Fakultas                           Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Nama Lembaga              Universitas Negeri Surabaya

Pembimbing                   Prof. Dr. Tukiran, M.Si.

Jambu Semarang S. samarangense merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat tradisional, yaitu sebagai antibiotik alami antijamur yang dapat mengatasi infeksi jamur. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur molekul senyawa hasil isolasi dari ekstrak diklorometana kulit batang tumbuhan jambu semarang dan mengetahui aktivitas antijamur senyawa hasil isolasi dengan konsentrasi tertentu terhadap jamur C. albicans. Proses isolasi diawali dengan maserasi menggunakan pelarut diklorometana selama 3 x 24 jam, lalu disaring dan diuapkan hingga menghasilkan ekstrak kental. Ekstrak kental ini kemudian diisolasi menggunakan teknik-teknik KCV dan KKG yang hasilnya selalu dimonitor melalui KLT. Isolat yang menunjukkan profil KLT yang cukup sederhana,selanjutnya dimurnikan dengan cara rekristalisasi. Isolat kemudian diidentifikasi struktur molekulnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis, FTIR dan LC-MS. Hasil elusidasi struktur mengindikasikan bahwa isolat merupakan senyawa golongan flavonoid. Senyawa flavonoid yang teridentifikasi menggunakan LC-MS menghasilkan 4 senyawa yaitu pinocembrin, uvangoletin, stercurensin, dan aurentiacin. Pengujian aktivitas antijamur isolat dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram. Penelitian ini menggunakan 5 variasi konsentrasi, yaitu 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5%, kontrol positif (ketokonazol 1%),dan kontrol negatif (DMSO). Pengaruh isolat ini terhadap jamur C. albicans ditandai oleh terbentuknya zona hambat pada konsentrasi (%) masing-masing yaitu 2,5 2,0 1,5 1,0 0,5%, dan kontrol positif masing-masing pada 5,00 ;3,66; 2,33; 1,33; 0,50; dan 12,5 mm, sedangkan kontrol negatif tidak mempunyai daya hambat. Penelitian ini menunjukkan bahwa isolat ekstrak diklorometana kulit batang tumbuhan tersebut memiliki aktivitas antijamur yang mana semakin tinggi konsentrasi zat yang diberikan maka semakin besar zona hambat yang terbentuk.

Kata Kunci  Isolasi, Aktivitas antijamur, S. samarangense, Difusi cakram, Zona hambat

ABSTRACT

Name                                        Frisca Nadya Safitri

Registration Number               15030234007

Study Program                        S-1 Kimia

Departement                             Kimia

Faculty                                     Matematika dan Ilm Pengetahuan Alam

Institute                                    Universitas Negeri Surabaya

Supervisor                                Prof. Dr. Tukiran, M.Si.

Jambu semarang (S. samarangense) is a plants that has the potential as traditional medicine, incluiding as a natural antibiotic (antifungal) that can overcome fungal infections.  This study aims to determine the molecular structure of the isolated  compounds  from dichloromethane extracts of  jambu semarang stem bark and study the antifungal activity of the isolated composition with a certain concentration on Candida albicans.. The isolation process was startrd with maceration using dichloromethane solvent for 3 x 24 hours, then filtered and evaporated to produce a extract. This extract is then isolated using VLC and GCC techniques, the results of which are always monitored through TLC. Isolates that show a fairly simple TLC profile, then purified by recrystallization. The pure isolate was then identified by its molecular structure using UV-Vis, FTIR and LC-MS spectrophotometry. The results of structural elucidation was expected that the isolate is a flavonoid compound. Flavonoid compounds identified using LC-MS produced 4 compounds namely pinocembrin, uvangoletin, stercurensin, and aurentiacin. Antifungal activity testing of isolates was carried out using the disc diffusion method. This study used 5 variations of concentration, namely 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5%, positive control (ketoconazole 1%), and negative control (DMSO). The effect of this isolate on C. albicans was characterized by the formation of inhibitory zones at concentrations (%) each of 2.5, 2.0, 1.5, 1.0, 0.5%, and positive controls respectively at 5.00 3.66 2.33 1.33 0.50; and 12.5 mm, while negative controls have no inhibition. This study showed that isolate from the plant have antifungal activity in which the higher the concentration of the substance given, the greater the inhibitory zone formed.

Keyword :  Isolation, antifungal activity, S. samarangense, disk diffusion, inhibitory zone.