IMPLEMENTASI  DISPENSASI PERKAWINAN DALAM PERMA NOMOR 5 TAHUN 2019 tentang PEDOMAN MENGADILI  PERMOHONAN DISPENSASI KAWIN (STUDI KASUS DISPENSASI PERKAWINAN PENGADILAN  AGAMA BOJONEGORO)

IMPLEMENTATION OF MARRIAGE DISPENSATION IN PERMA NUMBER 5 OF 2019 concerning GUIDELINES FOR ADDRESSING APPLICATIONS FOR MARRIAGE DISPENSATION (CASE STUDY OF MARRIAGE DISPENSATION IN THE BOJONEGORO RELIGIOUS COURT)

Permohonan dispensasi kawin di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2023 mencapai 532. Dengan adanya perubahan batas minimal usia perkawinan dan disahkannya pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin pada PERMA Nomor 5 Tahun 2019 ini membuat angka permohonan dispensasi kawin semakin meningkat. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris yaitu penelitian tentang berlakunya hukum di masyarakat dengan rumusan masalah pertama  bagaimana implementasi PERMA Nomor 5 tahun 2019 tentang pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin dan kedua  faktor apa saja yang melatarbelakangi permohonan dispensasi kawin. Tujuan penelitian ini yakni untuk memahami implementasi dispensasi perkawinan dalam PERMA Nomor 5 Tahun 2019 di Pengadilan Agama Bojonegoro dan memahami faktor apa saja yang melatarbelakangi permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama Bojonegoro.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi dispensasi perkawinan di Pengadilan Agama Bojonegoro telah sesuai dengan PERMA Nomor 5 Tahun 2019 tentang pedoman mengadili permohonan dispensasi kawin. Faktor yang melatarbelakangi permohonan dispensasi kawin dapat dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor dari dalam diri sendiri. Faktor internal pada penelitian ini adalah hamil dan zina (menghindari zina). Faktor eksternal dalam penelitian ini adalah faktor administratif, faktor ekonomi, faktor sosial budaya dan faktor pendidikan.                                       

Kata Kunci : Implementasi, Dispensasi Perkawinan, Kabupaten Bojonegoro   

        Applications for marriage dispensation in Bojonegoro Regency in 2023 will reach 532. With the change in the minimum age limit for marriage and the ratification of guidelines for adjudicating marriage dispensation applications in PERMA Number 5 of 2019, the number of applications for marriage dispensation has increased. This research is empirical legal research, namely research on the application of law in society with the first problem formulation, how to implement PERMA Number 5 of 2019 concerning guidelines for adjudicating requests for marriage dispensation and second, what factors are behind the request for marriage dispensation. The aim of this research is to understand the implementation of the marriage dispensation in PERMA Number 5 of 2019 at the Bojonegoro Religious Court and understand the factors behind the request for marriage dispensation at the Bojonegoro Religious Court.  The research results show that the implementation of the marriage dispensation at the Bojonegoro Religious Court is in accordance with PERMA Number 5 of 2019 concerning guidelines for adjudicating marriage dispensation applications. The factors behind the request for marriage dispensation can be divided into two, namely internal factors and external factors. Internal factors are factors from within oneself. Internal factors in this study were pregnancy and adultery (avoiding adultery). External factors in this research are administrative factors, economic factors, socio-cultural factors and educational factors.                                       

Keywords: Implementation, Marriage Dispensation, Bojonegoro Regency