Pada era globalisasi saat ini, Manusia tidak hanya dituntut menguasai bahasa nasional, tetapi dituntut juga menguasai bahasa asing guna menunjang kebutuhan berkomunikasi dengan orang di seluruh dunia. Maka, Pemerintah Kota Surabaya mendirikan tempat pelatihan bahasa asing, yaitu Rumah Bahasa pada 4 Febuari 2014. Terkait kepengurusan struktural, Rumah Bahasa Surabaya berada di bawah Bagian Administrasi Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya, sebagai penanggung jawab terhadap pelaksanaan program kerja.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teori Efektivitas Program menurut Pertiwi dan Nurcahyanto (2017) meliputi sasaran program, pemahaman program, ketepatan sasaran program, tujuan program dan perubahan nyata. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara, dan observasi.Populasi dalam penelitian ini adalah 4083 responden, dengan sampel 98 responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling insidental.
Dari kelima indikator yang digunakan sebagai teori penelitian tersebut menunjukkan bahwa program rumah bahasa berjalan sangat efektiv, meskipun terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Indikator sasaran program mempeloreh prosentase 87,43%. Indikator sasaran program memperoleh prosentase 88,98%. Indikator ketepatan sasaran program memperoleh prosentase 92,61%. Indikator tujuan program memperoleh prosentase 82,68%. Indikator perubahan nyata memeperoleh prosentase 89,56%. Saran yang dapat peneliti berikan mengenai penelitian ini yaitu dengan meningkatkan sosialisasi dengan bekerjasama dengan mitra tertentu, memperbarui mengenai kegiatan yang dilakukan dirumah bahasa pada website, dan menambah jumlah sumber daya pengajar non bahasa inggris.
Kata Kunci: Efektivitas Rumah Bahasa, Pelatihan Bahasa Asing, Program Rumah Bahasa
In the current era of globalization, humans are not only required to mastering national languages, but are also required to mastering foreign languages to support the need to communicate with people around the world. Thus, the Surabaya City Government established a foreign language skill training program, named Rumah Bahasa on February 4, 2014. Related to structural management, Rumah Bahasa is under the Surabaya City Government Cooperation Administration Section, as the person responsible for implementing the work program.
The type of research used is descriptive quantitative approach. This study uses the theory of Program Effectiveness according to Pertiwi and Nurcahyanto (2017) covering program socialization, program understanding, program target accuracy, program objectives, and real change. Data collection techniques in this study used questionnaires, interviews, and observations. The population in this study was 4083 respondents, with a sample of 98 respondents. This research uses incidental sampling technique.
Of the five indicators used as research theory, it shows that the Rumah Bahasa program runs very effectively, although there are deficiencies in its implementation. Program socialization indicators score percentage of 87.43%. Program understanding indicators obtain a percentage of 88.98%. Indicators of the accuracy of the program targets obtained a percentage of 92.61%. The indicator of program objectives obtained a percentage of 82.68%. The real change obtained a indicator of 89.56%. Suggestions that researchers can give about this research are by increasing socialization by working with certain partners, updating activities carried out at home on the website, and increasing the number of non-English teaching resources.
Keywords: Effectiveness Rumah Bahasa, Foreign Language Skill Training Program, Rumah Bahasa Program