SINERGITAS PROSES KREATIF KIRUNĀ DALAM KETOPRAK DAN LUDRUK
SYNERGITY OF THE CREATIVE PROCESS OF KIRUN IN KETOPRAK AND LUDRUK
Kirun ialah tokoh seniman ludruk dan juga ketoprak yang berbakat. Beliau semasa mudanya sering belajar dan bermain ludruk di berbagai tempat. Orang bisa belajar melucu tapi ada orang yang memang asli lucu. Kirun membuat padepokan untuk merawat kesenian dan budaya tradisi. Selain itu Kirun melestarikan kesenian agar tidak hilang oleh arus globalisasi. Beliau juga terlahir dari seniman ludruk dan ketoprak sejak masih muda. Dengan adanya ide kreatif dari Kirun membuat masyarakat Indonesia lebih mencintai budayanya. Dalam berkesenian Ketoprak dan Ludruk Kirun memiliki keunikan berkreativitas mulai dari penggarapan lakon sampai beberapa pementasan Ludruk Kirun serta Kidungan Jula Julinya berada pada babak 4 atau pertengahan pementasan. Kirun juga sering menyutradarai Ketoprak dan Ludruk yang di kreasi olehnya.
Rumusan Masalah yang hendak diteliti adalah Bagaimana Proses kreatif Kirun dalam kesenian Ketoprak dan Ludruk dan Bagaimana Sinergitas Ketoprak dan Ludruk dalam kreativitas Kirun. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara observasi dan dokumentasi yang divalidasi menggunakan triangulasi sumber teknik dan metode. Selanjutnya data yang diperoleh direduksi interpensi serta penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ketoprak dan Ludruk Kirun saling bersinergi satu sama lain. Mulai dari metode penggarapan babak Teknik penggarapan faktor kreativitas sampai yang dimunculkan dalam penggarapan pun hampir bersinergi satu sama lain. Permasalahan komersial kesenian Ketoprak dan Ludruk berdampak kepada keterlangsungan kesenian tradisional ini sehingga muncul juga beberapa faktor dalam kreativitas mulai dari faktor lingkungan hingga faktor sosial. Seringnya berprestasi juga meningkatkan harga jual dan mengelola berkreativitas Ketoprak dan Ludruk Abah Kirun Abah Kirun.
Kirun is a talented ludruk artist and also a talented ketoprak figure. During his youth he often studied and played ludruk in various places. People can learn to be funny but there are people who are genuinely funny. Kirun creates hermitage to care for traditional arts and culture. In addition Kirun preserves art so that it is not lost by the flow of globalization. He was also born from ludruk and ketoprak artists since he was young. With Kiruns creative ideas Indonesians love their culture more. In the arts Ketoprak and Ludruk Kirun are unique in their creativity starting from the work of the play to some of the performances of Ludruk Kirun and Kidungan Jula Julinya which are in the 4th round or the middle of the performance. Kirun also often directed Ketoprak and Ludruk which were created by him.
The formulation of the problem to be investigated is how the Kirun creative process in Ketoprak and Ludruk arts and how the synergy of Ketoprak and Ludruk in Kirun creativity. The research method used is qualitative. Data collection techniques used in this study were interviews observation and validated documentation using triangulation of sources techniques and methods. Furthermore the data obtained is reduced interfered with and drawn conclusions.
results of this study indicate that Ketoprak and Ludruk Kirun synergize with each other. Starting from the stage cultivation method cultivation technique the creativity factor to those that appear in the cultivation almost synergize with each other. The commercial problems of Ketoprak and Ludruk arts have an impact on the sustainability of these traditional arts so that several factors emerge in creativity ranging from environmental to social factors. Frequent achievement also increases the selling price and manages the creativity of Ketoprak and Ludruk Abah Kirun Abah Kirun.