Feminis Muslim Discourse War in Instagram
Instagram merupakan salah satu media yang digunakan untuk memproduksi wacana serta wadah untuk mempropagandakan nilai-nilai suatu kelompok, salah satunya adalah penyebaran wacana muslimah feminis. Postingan yang disuguhkan menimbulkan perang diskursus antara komentar pro dan kontra. Penelitian ini bertujuan untuk membongkar bagaimana diskursus muslimah feminis dimenangkan diinstagram. Metode yang digunakan peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan foucauldian. Terdapat dua gagasan dalam metode foucault yaitu Arkeologi pengetahuan dan Genealogi kekuasaan. Postingan yang disuguhkan dalam akun dominan mendapatkan respon positif dibandingkan respon negative dilihat dari jumlah like dan perbandingan jumlah komentar. Hal ini menandakan diskursus yang disuguhkan akun sesuai dengan diskursus pengetahuan pengikut akun muslimah feminis. Diskursus keadilan, kasih sayang dan humanis adalah diskursus yang dimiliki oleh gerakan feminis meskipun dibungkus dalam statement yang berbeda. Pada sejarahnya gerakan feminis terbagi menjadi beberapa cabang salah satunya adalah gerakan feminis teologis. Feminisme Teologis dikembangkan berdasarkan pandangan teologi pembebasan yang menyatakan bahwa sistem masyarakat dibangun berdasarkan nilai-nilai, agama, dan norma masyarakat. Aliran ini menawarkan penggunaan agama (ayat-ayat agama), nilai dan ideologi sebagai alat untuk melawan patriarki dan cabang ini selaras dengan akun muslimah feminis.
Kata Kunci: Arkeologi, Diskursus, Genealogi, Instagram, Muslimah feminis
Instagram is one of the media used to produce discourse and a forum to propagate the values of a group, one of which is the spread of feminist Muslim discourse. The post that was presented gave rise to a discourse war between the pros and cons comments. This study aims to uncover how feminist Muslim discourse was won on the diagram. The method used by researchers is a qualitative method with Foucauldian approach. There are two ideas in the method of foucault namely Archeology of knowledge and Genealogy of power. Posts that are served in a dominant account get a positive response compared to a negative response seen from the number of likes and the comparison of the number of comments. This indicates that the discourse provided by the account is in accordance with the discourse of the knowledge of feminist Muslim account followers. The discourse of justice, compassion and humanism is a discourse that belongs to the feminist movement even though it is wrapped in a different statement. Historically the feminist movement is divided into several branches, one of which is the theological feminist movement. Theological feminism is developed based on the view of liberation theology which states that the system of society is built on the values, religion and norms of society. This school offers the use of religion (religious verses), values and ideology as a tool against patriarchy and this branch is in harmony with feminist Muslim accounts.
Keywords: Archeology, Discourse, Genealogy, Instagram, Muslim feminist