Transformasi Teks Kidung Wangbang Wideya sajrone Fragmen Topeng Sekartaji (Tintingan Alih Wahana)
The Transformation of Kidung Wangbang Wideya in the Performing Arts of the Sekartaji Mask Fragment
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui wujud transformasi Kidung Wangbang Wideya dalam seni pertunjukkan Fragmen Topeng Sekartaji dengan kajian alih wahana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif-deskriptif. Objek kajiannya yaitu Kidung Wangbang Wideya (A Javanese Panji Romance) suntingan S.O Robson lan Fragmen Topeng Sekartaji. Fokus penelitian ini yaitu pada fakta cerita, wujud transformasi (ekserp, ekspansi, modhifikasi, lan konversi), serta nilai etika dari kedua objek kajian.
Data diperoleh dari membaca dan memahami cerita kidung dan berfokus pada alur, tokoh & penokohan, dan latar. Data yang telah ditandai lalu dimasukkan pangkalan data. Dokumentasi fragmen Topeng Sekartaji yaitu, menonton video fragmen dengan teliti sehingga bisa memahami pesan yang dimaksud penyipta, print screen adegan yang menunjukkan fakta cerita, menelaah hasil dokumentasi lalu dimasukkan pangkalan data.
Simpulan pertama yaitu Kidung Wangbang Wideya memiliki tiga pupuh, alur maju terbagi atas orientasi, kemunculan konflik, konflik, klimaks, dan penyelesaian masalah. Tokoh utama dalam kidung yaitu Wangbang Wideya. Latar tempat kidung Wangbang Wideya berpusat di Kahuripan, Daha, lan Lasem. Hasil bandingan antara kedua sajian tersebut menimbulkan bermacam wujud pembeda yang disebut transformasi. Transformasi tersebut terbagi atas empat yaitu, Ekserp, merupakan intisari atau irisan cerita ketika Panji melawan Raja Lasem yang ingin memiliki Sekartaji. Pengurangan alur cerita pupuh 1 dan pupuh 3 sehingga Fragmen Topeng Sekartaji hanya fokus dalam pupuh 2. Ekspansi, pengembangan cerita ketika Klana mengungkapkan rasa seberapa besar cintanya pada Sekartaji. Modifikasi, pembeda peperangan antaran Panji dan Klana. Konversi, merupakan pemindahan tokoh utama, lebih diutamakan Sekartaji daripada Panji. Nilai etika dalam kedua sajian tersebut ada dua yaitu,menjunjung kerukunan yang ditunjukkan dari Panji ketika menghindari perang untuk merebu Sekartaji meskipun ingin. Lalu nilai etika kesetiaan yang ditunjukkan kesetiaan Sekartaji dan ketidaksetiaan Raja Lasem.
Kata Kunci: Cerita Panji, Alih Wahana, Kidung, Seni Pertunjukkan, Nilai Etika.
The purpose of this study is to determine the form of transformation Song of Wangbang Wideya in the performing arts Fragment Sekartaji mask with a ride transfer study. This research is qualitative-descriptive research. The object of study is Kidung Wangbang Wideya (A Javanese Panji Romance) edits S.O Robson and the Fragment of the Sekartaji Mask. The focus of this research is on the facts of the story, the form of transformation (excerpt, expansion, modification, and conversion), as well as the ethical values of the two objects of study.
The data is obtained from reading and understanding the kidung story and focuses on plot, characters & characterizations, and setting. Data that marked and then entered the database. Documentation Sekartaji Mask fragment that is, watch the fragment video carefully so that you can understand the message the author meant, print a screen scene showing the facts of the story, review the documentation of the results, and then entered the database. The first conclusion is Song of Wangbang Wideya has three cans, the forward path is divided into orientation, emergence conflict, conflict, climax, and problem-solving. The main character in the song, namely Wangbang Wideya. The background of the chant Wangbang Wideya is based in Kahuripan, Daha, and Lasem.
Results Comparison between the two offerings gives rise to various distinguishing forms is called a transformation. The transformation divided into four, namely, Ekserp, which is the essence or slice of the story when Panji fought King Lasem who wanted to have Sekartaji. Reduction of storylines of pupuh 1 and pupuh 3 so that The Sekartaji Mask Fragment only focuses on pupuh 2. Expansion, story development when Klana expresses how much great love is for Sekartaji. Modification, the differentiator of war between Panji and Klana. Conversion is the transfer of characters' the main priority, Sekartaji is preferred over Panji. Ethical values in There are two types of offerings, namely, upholding the harmony that exists shown by Panji when avoiding war to seize Sekartaji though wanted. Then the ethical value of loyalty
It shows Sekartaji's loyalty and Raja Lasem's disloyalty.
Keywords: Panji Story, Transfer of Rides, Kidung, Performing Art, Ethical Value.