KONTRIBUSI TEMAN SEBAYA TERHADAP SUBJECTIVE WELL-BEING ANAK MELALUI KECANDUAN GADGET DI PULAU JAWA
THE CONTRIBUTION OF PEERS TO THE SUBJECTIVE WELL-BEING OF CHILDREN THROUGH GADGET ADDICTION IN JAVA ISLAND
Kunci dari kehidupan manusia adalah kebahagiaan. Alhasil, tak heran jika banyak sekali orang yang berlomba-lomba untuk mencari tahu apa arti dari kebahagiaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh dari teman sebaya terhadap subjective well-being anak melalui kecanduan gadget di Pulau Jawa. Jenis pendekatan kuantitatif dengan metode kausal komparatif yang menggunakan model korelasi, regresi berganda dan analisis jalur. Sampel dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 5 hingga 6 tahun yang tinggal Bersama orang tua berdomisili di Pulau Jawa. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan bantuan program aplikasi SPSS dan alat analisis untuk pengujian hipotesis (teknik analisis korelasi, analisis regresi berganda dan analisis jalur) yang digunakan dalam penelitian ini adalah model PROSES 4 Andrew Hayes.
Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi secara simultan variabel teman sebaya dan kecanduan gadget memiliki hubungan terhadap Subjective Well-Being Anak dengan nilai sig. 0,000d dan 0,012 yang berarti Ha diterima. Pada uji regresi berganda variabel Teman Sebaya dan kecanduan gadget secara simultan memiliki pengaruh terhadap Subjective Well-Being Anak dengan nilai sig. 0,009 yang berarti Ha diterima. Sedangkan hasil uji analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh secara langsung ataupun tidak langsung dari teman sebaya terhadap subjective well being anak melalui kecanduan gadget. Pengaruh dari variabel Teman Sebaya memiliki nilai Sig 0.000 (<0.05), maka ada pengaruh langsung dari Teman Sebaya terhadap tingkat Subjective Well Being Anak. Terdapat juga pengaruh dari variabel Kecanduan Gadget terhadap Subjective Well Being Anak dengan nilai Sig 0,000 (<0.05), sehingga variabel Teman Sebaya berpengaruh langsung ditambah dengan adanya variabel intervening yaitu Kecanduan Gadget juga memberikan pengaruh yang signifikan yang berarti Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan serta pengaruh dari teman sebaya terhadap subjective well-being anak melalui kecanduan gadget di Pulau Jawa. Subjective well-being yang tinggi memiliki dampak positif pada kesiapan belajar anak. Memprioritaskan kesejahteraan subjektif anak dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk proses pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan pendidik untuk memperhatikan dan mendukung kesejahteraan subjektif anak agar mereka dapat mengembangkan kesiapan belajar yang optimal.
The key to human life is happiness. As a result, it's no wonder that so many people are competing to find out what happiness means. This study aims to determine the relationship and influence of peers on children's subjective well-being through gadget addiction in Java. This type of quantitative approach with causal comparative methods that use correlation models, multiple regression and path analysis. The sample in this study is children aged 5 to 6 years who live with their parents domiciled on the island of Java. In data collection techniques using a questionnaire. The data obtained were then analyzed using the help of the SPSS application program and the analytical tool for testing hypotheses (correlation analysis techniques, multiple regression analysis and path analysis) used in this study was Andrew Hayes' PROCESS 4 model.
The results of the correlation analysis show that there is a simultaneous correlation between peer variables and gadget addiction that have an influence on the Child's Subjective Well-Being with a sig. 0.009 which means that Ha is accepted. In the multiple regression test, the variables Peer and gadget addiction simultaneously have an influence on Children's Subjective Well-Being with a sig. 0.009 which means that Ha is accepted. Meanwhile, the results of the path analysis test show that there is direct or indirect influence from peers on children's subjective well-being through gadget addiction. The influence of the peer variable has a Sig value of 0.000 (<0.05), so there is a direct influence from peers on the level of a child's Subjective Well Being. There is also the influence of the Gadget Addiction variable on the Child's Subjective Well Being with a value of Sig 0.000 (<0.05), so that the Peer variable has a direct effect coupled with the presence of an intervening variable, namely Gadget Addiction also has a significant effect which means Ha is accepted. So it can be concluded that there is a relationship and the influence of peers on children's subjective well-being through gadget addiction on the island of Java. High subjective well-being has a positive impact on children's learning readiness. Prioritizing a child's subjective well-being can create a strong foundation for an effective and sustainable learning process. Therefore, it is important for parents and educators to pay attention to and support children's subjective well-being so that they can develop optimal learning readiness