MAKNA PERUBAHAN PERILAKU BAGI ORANG TUA REMAJA TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB MUHAMMADIYAH JOMBANG
THE MEANING OF BEHAVIORAL CHANGE FOR PARENTS OF MILD MENTALLY RETARDED ADOLESCENTS AT MUHAMMADIYAH SLB JOMBANG
Perubahan perilaku remaja tunagrahita ringan dipengaruhi faktor eksternal maupun internal. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna perubahan perilaku seksual bagi orang tua remaja tunagrahita ringan di SLB Muhammadiyah Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi dengan orang tua. Teknik analisis data yang dilakukan melalui reduksi data, penyajian data sampai penarikan kesimpulan. Hasil penelitian lapangan menunjukan makna perubahan perilaku seksual remaja tunagrahita ringan ditandai dengan (1) remaja yang awalnya pemalu menjadi suka melakukan kontak fisik dengan lawan jenis, (2) remaja berpacaran dengan lawan jenis, dan (3) remaja mudah menggoda lawan jenis. Bentuk implikasi yang dilakukan oleh orang tua membatasi pergaulan dengan lawan jenis serta menyekolahkan remaja tunagrahita ringan di sekolah dengan lingkungan berbasis agama. Simpulan bahwa, sebagai orang tua perubahan perilaku seksual remaja tunagrahita ringan dipahami dengan adanya perkembangan anak yang sudah memasuki masa pubertas dan memperhatikan perubahan remaja yang lebih produktif.
Behavior changes of mild mentally retarded adolescents are influenced by external and internal factors. The purpose of this study was to describe the meaning of changes in sexual behavior for parents of mild mentally retarded adolescents at SLB Muhammadiyah Jombang. This study uses descriptive qualitative research with data collection techniques through interviews and observations with parents. Data analysis techniques are carried out through data reduction, and data presentation to draw conclusions. The results of the field research show that the meaning of changes in sexual behavior of mild mentally retarded adolescents is marked by (1) teenagers who are initially shy to like making physical contact with the opposite sex, (2) teenagers dating the opposite sex, and (3) teenagers easily flirting with the opposite sex. Then the form of implication carried out by parents limiting association with the opposite sex and sending mild mentally retarded adolescents to schools with a religion-based environment. The conclusion is, as parents, changes in the sexual behavior of mild mentally retarded adolescents are understood by the development of children who have entered puberty and pay attention to changes in adolescents who are more productive.