PROSES ADAPTIVE MANUFACTURING MEKANISME PIPETTING SYSTEM PADA ALAT LIQUID HANDLING SYSTEM (LHS)
ADAPTIVE MANUFACTURING PROCESS OF PIPETTING SYSTEM MECHANISM IN LIQUID HANDLING SYSTEM (LHS) DEVICE
Saat ini, teknologi 3D printing telah muncul sebagai solusi yang potensial dalam dunia manufaktur. Teknologi ini memungkinkan pembuatan produk dengan mudah, cepat, dan mendetail. 3D printing menggunakan filamen sebagai bahan pengisi bentuk, dengan kekuatan tekan yang dipengaruhi oleh pola pengisian (infill pattern) yang digunakan. Penelitian menunjukkan bahwa pola 3D Honeycomb dapat memberikan kekuatan tekan yang besar namun membutuhkan lebih banyak material, sedangkan pola Cubic menawarkan keseimbangan optimal antara kekuatan tekan dan penggunaan material. Sehingga mampu menganalisis pengaruh variasi filling filamen pada mekanisme rack and pinion.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (RnD) meliputi: literature review, proses adaptive manufacturing, dan analisis data. Pengujian dilakukan dengan memvariasi jenis infill pattern honeycomb dan cubic. Dengan posisi awal pencetakan vertical dan horizontal.
Hasil rata-rata lama waktu pencetakan, Posisi pencetakan vertikal membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan dengan posisi horizontal, baik pada pola honeycomb maupun cubic. Pada posisi vertikal, pola honeycomb memiliki waktu rata-rata pencetakan tertinggi yaitu 354,68 menit, sementara pola cubic sedikit lebih cepat dengan waktu rata-rata 332,16 menit. Di posisi horizontal, waktu pencetakan lebih singkat, dengan pola honeycomb rata-rata 187,97 menit dan pola cubic 206,58 menit. Dengan demikian, posisi horizontal secara keseluruhan lebih efisien dalam mengurangi waktu pencetakan dibandingkan posisi vertikal, dan pola honeycomb sedikit lebih cepat dibandingkan cubic dalam kedua posisi tersebut
Currently, 3D printing technology has emerged as a potential solution in the manufacturing world. This technology allows the manufacture of products easily, quickly, and in detail. 3D printing uses filament as a form filler, with compressive strength influenced by the infill pattern used. Research shows that the 3D Honeycomb pattern can provide high compressive strength but requires more material, while the Cubic pattern offers an optimal balance between compressive strength and material usage. So that it can analyze the effect of variations in filament filling on the rack and pinion mechanism.
This study uses the research and development (RnD) method including: literature review, adaptive manufacturing process, and data analysis. Testing is carried out by varying the types of honeycomb and cubic infill patterns. With the initial printing position vertical and horizontal.
The average printing time, the vertical printing position takes longer than the horizontal position, both in the honeycomb and cubic patterns. In the vertical position, the honeycomb pattern has the highest average printing time of 354.68 minutes, while the cubic pattern is slightly faster with an average time of 332.16 minutes. In the horizontal position, the printing time was shorter, with the honeycomb pattern averaging 187.97 minutes and the cubic pattern 206.58 minutes. Thus, the horizontal position is overall more efficient in reducing printing time than the vertical position, and the honeycomb pattern is slightly faster than the cubic in both positions.