REPRESENTASI SEKSISME DALAM KOLOM KOMENTAR NETIZEN PADA BUDAYA POPULER KONTEN TIKTOK HASTAG #WANITAKUAT (KAJIAN WACANA KRITIS SARA MILLS)

REPRESENTATION OF SEXISM IN NETIZENS' COMMENTS SECTION ON POPULAR CULTURE TIKTOK HASTAG #WANITAKUAT CONTENT (SARA MILLS CRITICAL DISCOURSE STUDY)

ABSTRAK

Rizka Aprilia Prastika Sari. 2022. Representasi Seksisme Dalam Kolom Komentar Netizen Pada Budaya Populer Konten Tik Tok Hastag #Wanitakuat  (Kajian Wacana Kritis Sara Mills). Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana, Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd. dan (II) Dr. Ririe Rengganis, M.Hum.

Kata Kunci: representasi, seksisme, tiktok, wacana kritis

             Fenomena Budaya Populer TikTok sekarang dengan antusias digunakan sebagai alat untuk pembaruan dan kreativitas pengguna. Konten TikTok sebagai platform komunikasi yang sangat luas telah terbukti menjadi pedang  bermata dua bagi pengguna. Selain sebagai sumber informasi dan sarana pemenuhan diri, ada juga TikTok yang menimbulkan bahaya besar bagi kehidupan sosial, seperti perlakuan seksisme. TikTok merupakan media sosial yang mengangkat isu seksisme terhadap perempuan dan ditunjukkan dengan komentar netizen pada konten dari kreator TikTok. Penelitian ini menetapkan metode kualitatif berdasarkan desain analisis wacana kritis Sara Mills. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan seksisme terkait subjek-objek dan posisi penulis-pembaca dalam sebuah bagian komentar netizen pada akun konten kreator TikTok. Representasi seksisme dalam komentar netizen. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa perempuan dianggap kurang unggul dibandingkan laki-laki, dianggap makhluk yang rapuh, desitinasi seksual, dan perempuan dipaksa menikah, ditekan untuk memiliki anak, dan tidak mampu bekerja. Pujian yang merendahkan perempuan, perempuan tidak boleh sekolah tinggi. Bahasa seksisme langsung (Overt Sexism) berwujud pameo, kalimat imperative, frasa nomina, sarkasme. Bahasa seksisme tidak langsung (Convert Sexism) berwujud pada persuposisi, dan diksi konotatif.

ABSTRACT

Rizka Aprilia Prastika Sari. 2022. Representation of Sexism in Netizen Comments Column on Popular Culture Tik Tok Content Hastag #Wanitakuat (Sara Mills Critical Discourse Study). Thesis. Language and Literature Education Study Program, Postgraduate, State University of Surabaya. Supervisor: (I) Dr. Tengsoe Tjahjono, M.Pd. and (II) Dr. Ririe Rengganis, M. Hum.

Keywords: representation, sexism, tiktok, critical discourse

             The Popular Culture Phenomenon TikTok is now enthusiastically using the tool to find and develop users. TikTok content as a very broad communication platform has proven to be a double-edged sword for users. Apart from being a source of information and a means of self-fulfillment, there is also TikTok that poses great dangers to social life, such as sexism. TikTok is a social media that raises the issue of sexism against women and is shown by netizen comments on content from TikTok creators. This study establishes a qualitative method based on Sara Mills' critical discourse analysis design. This study aims to find sexism regarding subject-object and writer-reader positions in a netizen comment section on a TikTok creator content account. As well as the representation of sexism in netizen comments. The results of this study explain that women are considered better than men, less fragile creatures, sexually desitinated, and women are forced to marry, stressed to have children, and unable to work. praise that praises women, women should not go to high school. The language of direct sexism (Overt Sexism) is in the form of proverbs, imperative sentences, noun phrases, sarcasm. The language of indirect sexism (Convert Sexism) is manifested in persuasion, and connotative diction.