Kecamatan Pabean Cantikan memiliki nilai
prosentase penyakit TBC tertinggi di Surabaya sebesar 0,263% pada tahun 2015.
Kejadian TBC ini dikaji untuk mengetahui pengaruh umur, pendidikan, pekerjaan,
jenis kelamin, tingkat pengetahuan dan kondisi lingkungan terhadap kejadian
TBC, manakah variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian TBC, serta
rutinitas berobat penderita TBC.
Jenis penelitian
adalah survey menggunakan metode case control dengan menghitung odds ratio . Dilakukan dengan menentukan
subyek kasus sebanyak 56 orang pasien positif menderita TBC dan subyek kontrol
sebanyak 56 orang yang tidak menderita TBC dengan matching jarak dari Puskesmas
Perak Timur. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis uji chi square untuk
mengetahui pengaruh semua variabel terhadap kejadian TBC dan uji regresi
logistik berganda untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh, serta
analisis deskriptif untuk mengetahui bagaimana rutinitas berobat penderita TBC.
Berdasarkan hasil
penelitian dengan menggunakan chi square ,
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TBC adalah pekerjaan dengan nilai p = 0,000 dan nilai OR = 0,2 ,
jenis kelamin dengan nilai p = 0,001 dan nilai OR = 4,1, ventilasi dengan nilai
p = 0,007 dan nilai OR = 3,2 dan lingkungan dengan nilai p = 0,000 dan nilai OR
= 9,0. Berdasarkan uji regresi logistik berganda variabel yang paling
berpengaruh adalah pekerjaan dengan nilai Sig = 0,001 dan OR = 4,747 ,
rutinitas berobat penderita TBC rata-rata baik, dari 56 pasien, 75% memiliki
rutinitas berobat baik dan 25% buruk.
Kata
kunci : Kejadian TBC, Case Control