Masyarakat penutur suatu bahasa sangat beragam. Keberagaman bahasa ini muncul karena adanya kebutuhan penutur yang digunakan sesuai dengan situasi dan konteks sosialnya sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia menggunakan dan memiliki lebih dari satu bahasa. Masyarakat yang menggunakan lebih dari satu bahasa ini disebut multilingual. Kampung Inggris yang terletak di Desa Telungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri merupakan masyarakat multilingual karena, mereka mengenal dan menggunakan tiga bahasa yaitu bahasa Jawa, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Adanya keberagaman bahasa menimbulkan terjadinya peralihan bahasa maupun penyisipan dari suatu bahasa kebahasa lain, sehingga menyebabkan terjadinya masalah sosiolinguistik yakni alih kode dan campur kode. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud alih kode dan campur kode serta penyebab alih kode dan campur kode pada masyarakat multilingual di kampung Inggris Pare Kediri.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yang digunakan untuk memperoleh hasil berupa data tertulis yang bersumber dari penutur-penuturnya. Sumber data penelitian ini adalah tuturan masyarakat multilingual di kampung Inggris. Data penelitian ini adalah tuturan-tuturan berwujud alih kode dan campur kode oleh masyarakat multilingual di kampung Inggris.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ditemukannya 1) bentuk alih kode dari bahasa Jawa ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dari Bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan bahasa Indonesia ke bahasa Inggris. 2) bentuk campur kode berupa penyisipan kata, perulangan kata dan klausa berasal dari bahasa Jawa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Penyisipan frasa berasal dari bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Penyisipan baster yang merupakan perpaduan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan antara bahasa Jawa dan bahasa Inggris. Selanjutnya penyisipan unsure berwujud idiom berbahasa Inggris. 3) faktor yang melatarbelakangi terjadinya alih kode yaitu pembicara atau penutur, perubahan situasi dan hadirnya pihak ketiga. 4) faktor yang melatarbelakangi terjadinya campur kode yaitu pembicara, lawan tutur, keterbatasan padanan kata, inggin menciptakan suasana santai dan pengaruh unsur prestise.
Kata Kunci : multilingual, kampung inggris, alih kode, campur kode
The community of speakers of a language is very diverse. This diversity of languages arises because of the need for speakers to be used in accordance with the situation and social context so as to enable Indonesian people to use and have more than one language. Communities that use more than one language are called multilingual. English Village located in Telungrejo Village, Pare District, Kediri Regency is multilingual because, they know and use three languages namely Javanese, Indonesian, and English. The existence of a diversity of languages raises the occurrence of language shifts and insertions from a language other languages, thus causing the occurrence of sociolinguistic problems namely code switching and code mixing. This study aims to describe the form of code switching and code mixing and the causes of code switching and code mixing in multilingual communities in the English village of Pare Kediri.
The method used in this study is descriptive method, which is used to obtain results in the form of written data sourced from speakers. The data source of this research is the speech of multilingual communities in English villages. The data of this study are intangible utterances of code switching and code mixing by multilingual communities in English villages.
The results obtained from this study are found in 1) the form of code switching from Javanese to Indonesian and Indonesian to Javanese, from English to Indonesian and Indonesian to English. 2) mixed code form in the form of word insertion, repetition of words and clauses derived from Javanese, Indonesian and English. The insertion of phrases comes from English and Indonesian. Baster insertion which is a combination of Indonesian and English and between Javanese and English. Next insert the elements in the form of English-language idioms. 3) the factors behind the occurrence of code switching are speakers or speakers, changes in the situation and the presence of third parties. 4) the factors underlying the code intermingling, namely the speaker, the opponent's speech, the limitation of the word equivalent, want to create a relaxed atmosphere and the influence of prestige elements.
Keywords: multilingual, hometown, code switching, code mixing