Pengenalan Tari Banjar Kemuning Melalui Komik Digital Dalam Platform Webtoon
Introduction to Banjar Kemuning Dance Through Digital Comics on the Webtoon Platform
Desa Banjar Kemuning sebagai desa yang terletak di wilayah pesisir memiliki tradisi Petik Laut yang sudah dilaksanakan secara turun sebagai rasa syukur serta memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk hasil laut yang melimpah, serta keselamatan para nelayan yang hendak pergi mencari rezeki di laut. Tradisi tersebut juga diwujudkan dalam sebuah tarian yang bernama Tari Banjar Kemuning. Tari Banjar Kemuning ialah tari kreasi putri khas dari kota udang, Sidoarjo, yang diciptakan oleh Bapak Agustinus Heri Sugianto. Berdasarkan analisis kebutuhan banyak dari masyarakat Sidoarjo sendiri yang tidak mengenali terdapatnya tarian ini. Metode yang digunakan yaitu dengan alur design thinking Stanford oleh David M. Kelley dan Tim Brown dengan beberapa tahap yaitu; Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test. Perancangan komik ini diawali dengan mengamati gerakan tari dan memahami makna gerak tarian tersebut yang berguna dalam penulisan cerita. Komik ini dimuat pada aplikasi Webtoon yang dibuat memanjang ke bawah yang dikhususkan untuk para pengguna gawai serta sesuai untuk para anak muda yang gemar membaca komik. Perancangan komik digital ini diharapkan sanggup memperkenalkan kembali Tari Banjar Kemuning kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Sidoarjo.
Banjar Kemuning Village as a village located in the coastal area has a Petik Laut tradition which has been passed down as a form of gratitude and asking Allah SWT for abundant marine products and the safety of fishermen who want to go looking for sustenance at sea. This tradition is also embodied in a dance called the Banjar Kemuning Dance. The Banjar Kemuning dance is a dance created by a typical daughter from the city of shrimp, Sidoarjo, which was created by Mr. Agustinus Heri Sugianto. Based on the needs analysis, many of the Sidoarjo people themselves do not recognize the existence of this dance. The method used is the flow of design thinking Stanford by David M. Kelley and Tim Brown with several stages, namely; Empathize, Define, Ideate, Prototype, and Test. The design of this comic begins with observing dance movements and understanding the meaning of these dance movements which are useful in writing stories. This comic is loaded on the Webtoon application which is made to extend downwards specifically for gadget users and is suitable for young people who like to read comics. The design of this digital comic is expected to be able to reintroduce the Banjar Kemuning Dance to the wider community, especially the people of Sidoarjo.