Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyaknya penyandang disabilitas (tunagrahita) di Desa Karangpatihan yang dipandang sebelah mata. Kekurangan dan keterbatasan yang mereka miliki, dianggap sebagai aib yang menjadi halangan mereka untuk melakukan aktivitas kehidupan seperti orang pada umumnya. Akibatnya mereka menjadi semakin terpuruk dengan anggapan masyarakat yang seperti itu. Dalam rangka memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut, pemerintah desa memanfaatkan lembaga Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam memberdayakan dan mengembangkan produksi kerajinan tangan warga tunagrahita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk pendampingan usaha kerajinan tangan yang dilakukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) pada warga tunagrahita serta keberdayaan warga tunagrahita setelah mendapatkan pendampingan usaha kerajinan tangan.
Pendekatan penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini yaitu pengelola BUMDes yang memberikan pendampingan, warga tunagrahita, dan Kepala Desa atau tokoh masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verivikasi.
Hasil penelitian menunjukan bentuk pendampingan usaha kerajinan yang diberikan oleh BUMDes yaitu (1) Fasilitasi, (2) Penguatan, (3) Perlindungan dan (4) Dukungan. Keberdayaan warga tunagrahita dapat dilihat dari memiliki kemampuan menyiapkan dan menggunakan pranata dan sumber-sumber yang ada di masyarakat, memiliki aktivitas ekonomi dan kemampuan menyiapkan hari depan keluarga.
Kata Kunci: Peran BUMDes, Pemberdayaan Warga Tunagrahita, Pendampingan
This research based on the numbers of intellectual disability which the number is high-enough in Karangpatihan village that have been underestimated. The limitation and the capability that they have, which it is considered as a taboo that became their obstacle to do their daily activities. As the result they suffer because of the people’s opinion about them. As the solution for that problem the local institution called “Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)” that empowering them by advancing local hand-craft for person that have intellectual disability problem. This research is to analyze the forms of handicraft business accompaniment BUMDes in people with intellectual disability and the empowering people with intellectual disabilities after getting handicraft business accompaniment.
This research is using qualitative research method on a case study. The subject for this research is the member of the BUMDes that empower people that have intellectual disability, the people that have intellectual disability, and the chief of the BUMDes there or the village’s public figure. The data instrument for the research is using deep interview, observation, and documentation. The analysis technic is using data reduction, data server, conclusion and verification.
The result from the research is the forms of handicraft business accompaniment provided by BUMDes namely (1) Facilitation, (2) Strengthening, (3) Protection and (4) Support. The empowerment of people with intellectual disabilities can be seen from having the ability to prepare and use institutions and resources in the community, have economic activities and the ability to prepare for the family's future.
Keyword: role of BUMDes, empowerment of intellectual disability people, accompaniment