Air
bersih sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk kebutuhan
air minum. Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menyatakan bahwa sebanyak
83,91 % rumah tangga di perdesaan memiliki akses sumber air minum yang layak.
Sedangkan 16,09 % sisanya memiliki akses sumber air minum yang tidak layak
sehingga berpotensi membahayakan kesehatan tubuh. Syarat fisik air minum
sendiri diantaranya pH (6,5-8,5), suhu air (26-28) °C, nilai total dissolved
solid (TDS) ≤ 500 ppm, dan kekeruhan air ≤ 5 NTU. Seiring dengan kemajuan
teknologi, mikrokontroler dimanfaatkan untuk merancang alat pendeteksi kualitas
air minum secara otomatis sehingga memudahkan dalam pengukuran pH, TDS, suhu,
dan kekeruhan air. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pH, suhu, total
dissolved solid (TDS), dan kekeruhan secara otomatis menggunakan
mikrokontroler Arduino Nano, memberikan akurasi alat ukur pendeteksi kualitas
air minum berbasis mikrokontroler Arduino Nano dan mengetahui
dampak secara langsung dari masyarakat desa yang bekerja sebagai petani dalam
penggunaan air minum galon asli secara terus menerus. Cara kerja buzzer yaitu
arus listrik terhubung apabila hasil ukur tidak memenuhi standar sehingga
buzzer berbunyi. Alat ukur dikalibrasi menggunakan pH meter, TDS meter,
thermometer digital, dan kalibrasi turbidity menggunakan caiaran 0 NTU
menggunakan ADC. Hasil dari penelitian ini
yaitu: 1) Menghasilkan perangkat keras yang terdiri dari box project, arduino
nano, sensor pH, sensor TDS, sensor Turbidity, sensor suhu, buzzer, LCD
ukuran 16 cm x 4 cm dan kabel jumper. 2) Menghasilkan hasil ukur
kualitas sampel uji yang berasal dari air minum (depo A, B, C, D, E, air sumur
kecamatan Sugio, Glagah, Ngimbang, Bluluk, Kedungpring, kemasan botol 1, 2, 3
dan air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat di kecamatan Sugio, Glagah,
Ngimbang, Bluluk, Kedungpring) ditampillkan di LCD dengan akurasi sensor pH
sebesar 99,79 %, akurasi sensor TDS sebesar 99,49 %, akurasi sensor suhu
sebesar 99,49 %, dan turbidity sebesar 883 menggunakan cairan 0 NTU. 3)
Masyarakat masih menggunakan air isi ulang dan air olahan dari sumur karena
lebih hemat dan mudah di dapat untuk di bawa ke sawah.