Tradisi di Pasareyan Mbah Boyopatih masih terjaga sampai saat ini dan mempunyai daya pengaruh yang besar terhadap masyarakat Medang. Tradisi di pasareyan tersebut tumbuh karena adanya legenda PMB. TPMB juga mempunyai hubungan erat dengan pelestarian tradisi Jawa di Medang. Bentuk legenda PMB juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan sekitarnya, terbukti dari banyaknya orang yang mengikuti acara, melakukan ziarah, nadzar dan lain-lainnya. Penelitian ini membahas tentang (1) asal usul TPMB, (2) Tradisi di pasareyan, (3) Perlengkapanyang mendukung TPMB, (4) Tata cara TPMB, dan (5) Fungsinya TPMB.
Tujuan penelitian ini yaitu membahas asal usul TPMB, tradisi di pasareyan Mbah Boyopatih, ubarampe, tata cara dan fungsinya TPMB terhadap masyarakat pendukungnya. Manfaat penelitian ini, yaitu diharapkan bisa menambah wawasan tentang sejarah, fungsi, tradisi terutama TPMB, untuk melestarikan kebudayaan Jawa dari warisan cikal bakal TPMB, untuk dokumentasi khususnya terhadap masyarakat Medang, sedangkan untuk peneliti lain diharapkan bisa menjadi referensi dan motivasi ketika melakukan penelitian folklor.
Untuk mengupas masalah didalam penelitian menggunakan teori dan konsep yang sesuai dengan masalah tersebut yaitu untuk mengupas bab folklor menggunakan teori folklor yang dikutip oleh James Danandjaja. Untuk membahas tentang makna ubarampe menggunakan teori semiotik Pierce.
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif. Data yang diambil berupa kata-kata tertulis atau lisan dari informan dengan cara wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara memberi interpretasi di setiap wujud datanya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TPMB dilakukan di Pasareyan Mbah Boyopatih yang mempunyai hubungan dengan legendanya. Macam tradisi yaitu tradisi haul atau khul, tradisi nyekar lan syukuran sesudah nadzar. Perlengkapan yang digunakan TPMB yaitu bunga setaman dan tumpeng. Tata cara setiap tradisi dilakukan secara urut. Fungsi TPMB yaitu sarana hiburan, sarana pengesahan kebudayaan, sarana pendidikan, sarana pengendali sosial, sarana untuk shodaqoh, sarana untuk melestarikan budaya, dan sebagai fungsi ekonomi.
Kata Kunci:Tradisi, Legenda pasareyan, dan Folklor
The tradition of PasareyanMbahBoyopatih is still maintained today and has a great influence on the Medang community. This tradition grew because of the legend of PMB. TPMB also has a close relationship with the preservation of Javanese traditions in Medang. The form of the PMB legend also has a big influence on the surrounding environment, as evidenced by many people who attended the event, pilgrimage, nadzar and others. This study discusses (1) the origin of TPMB, (2) Traditions in pasareyan, (3) Equipment that supports TPMB, (4) TPMB procedures, and (5) TPMB functions.
The purpose of this study is to discuss the origins of TPMB, traditions in the field of MbahBoyopatih, ubarampe, procedures and functions of TPMB towards the supporting community. The benefits of this research are expected to add insight into history, functions, traditions, especially TPMB, to preserve Javanese culture from TPMB's predecessor heritage, especially for the Medang community, while other researchers are expected to become references and motivations when conducting folklore research.
To explore problems in research using theories and concepts that fit the problem, namely exploring folklore chapters using folklore theory by James Danandjaja.To discuss the meaning of ubarampe using Pierce's semiotic theory.
This research is descriptive qualitative. Data is taken in the form of written or oral words from informants through interviews and documentation. Data analysis is done by interpretation in each form of data.
The results of the study showed that TPMB was conducted in PasareyanMbahBoyopatih which has a relationship with legend. The type of tradition is the tradition of haul or khul, the tradition of nyekar and syukuran after nadzar. The equipment used by TPMB is flowers and cones. The procedure for each tradition is carried out sequentially. TPMB functions are entertainment facilities, cultural ratification, education, social control, shodaqoh, preserving culture, and as an economic function.
Keyword: Tradition, Legend of Pasareyan, and Folklore