ABSTRAK
Perkembangan Batik Tulis di Desa Klampar Kabupaten Pamekasan Tahun 2009-2017
Madura tidak hanya identik dengan garam maupun kerapan sapi, akan tetapi juga memiliki kekayaan yang tidak terhingga yang diwariskan turun-temurun berupa keterampilan membatik. Kabupaten Pamekasan merupakan satu-satunya kabupaten di pulau Madura yang telah diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur sebagai kota batik pada tahun 2009. Penetapan Kabupaten Pamekasan sebagai kota batik seharusnya dapat memberikan dampak dalam hal peningkatan ekonomi pengrajin batik tulis Desa Klampar Kecamatan Proppo Pamekasan, oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Perkembangan batik tulis di Desa Klampar Kabupaten Pamekasan tahun 2009-2017”.
Rumusan masalah dam penelitian ini adalah tentang 1) bagaimana sejarah munculnya batik tulis di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan 2) Bagaimana perkembangan batik tulis di Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan 3) Bagaimana dampak batik tulis terhadap kondisi social ekonomi masyarakat Desa Klampar Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejarah batik tulis Desa Klampar, mendeskripsikan perkembangan batik tulis Desa Klampar, dan menganalisis dampak batik tulis terhadap kondisi social ekonomi masyarakat Desa Klampar. Terkait dengan metode penelitian yang digunakan oleh peneliti terdapat langkah-langkah metode penelitian sejarah yaitu heuristik, kritik, interprestasi dan historiografi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, perkembangan batik tulis di Desa Klampar Kabupaten Pamekasan setiap tahunnya mengalami penurunan harga yang cukup signifikan yang diawali pada tahun 2012, tahun 2015 harga batik tulis Desa Klampar sempat mengalami kenaikan harga dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2017. Kerajinan batik tulis Desa Klampar memberikan dampak yang positif terhadap sosial ekonomi masyarakat Desa Klampar diantaranya terbukanya lapangan pekerjaan khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga yang dapat mengisi waktu luangnya dengan membatik sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Klampar.
Kata Kunci: Batik Tulis, Desa Klampar, Perkembangan
ABSTRACT
Development Of Written Batik In Klampar Village, Pamekasan District In 2009-2017
Madura is not only synonymous with salt and cow density, but also has an unlimited wealth that is passed down through generations in the form of batik skills. Pamekasan Regency is the only regency on Madura Island that was established by the Governor of East Java as a batik city in 2009. The designation of Pamekasan Regency as a batik city should have an impact in terms of improving the economy of the written batik craftsman in Klampar Village, Proppo Pamekasan District, therefore researchers interested in conducting research entitled "The development of written batik in the Klampar Village Pamekasan Regency in 2009-2017".
The formulation of the problem of this research is about 1) How the history of the emergence of written batik in Klampar Village, Proppo sub-district, Pamekasan Regency 2) How the development of written batik in Klampar Village, Proppo sub-district, Pamekasan Regency 3) how the impact of written batik on the socio-economic conditions of Klampar village, Proppo sub-district Regency Pamekasan. The purpose of this study was to determine the history of written batik in Klampar Village, describe the development of written batik in Klampar Village, and analyze the impact of written batik on the socio-economic conditions of the Klampar Village community. Associated with research methods used by researchers there are steps in historical research methods, namely heuristics, criticism, interpretation and historiography.
The results of this study indicate that, the development of written batik in Klampar Village, Pamekasan Regency every year has experienced a significant decline in prices, which began in 2012, in 2015 the price of written batik in Klampar Village had experienced an increase in price and decreased again in 2017. Handcrafted batik Klampar Village has a positive impact on the socio-economic community of Klampar Village, including the opening of employment opportunities, especially for housewives who can fill their free time with batik so as to improve the economy of the Klampar Village community
Keywords: Batik Writing, Klampar Village,