Harmonisasi Agama Dan Budaya Masyarakat Candi Pari Studi Deskriptif Karakter Toleransi Dalam Aktivitas Budaya Bersih Desa
Harmonization Of Religion And Culture Of Pari Temple Community Descriptive Study Of The Character Of Tolerance In Cultural Activities CleanThe Village
Keberagaman dalam masyarakat dapat menjadi keuntungan sekaligus menjadi tantangan dalam masyarakat itu sendiri. Salah satu permasalahan yang muncul akibat keberagaman adalah adanya intoleransi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis harmonisasi agama dan budaya serta menggambarkan proses internalisasi nilai karakter toleransi melalui aktivitas Budaya Bersih Desa yang dilakukan oleh masyarakat Candi Pari.
Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan tujuan khusus untuk memberikan gambaran aktivitas Budaya Bersih Desa mampu menjadi media internalisasi nilai karakter toleransi bagi masyarakat. Informan dalam penelitian terdiri dari penjaga atau juru kunci, tetua Desa Candi Pari (kasun), dan Kepala Desa Candi Pari, serta warga Desa Candi Pari dengan rentang usia 17-50 tahun yang dipilih secara acak. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data pada penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman, serta teknik triangulasi sumber untuk kredibilitas data.
Penggunaan metode tersebut digunakan untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang prosesi pada aktivitas Budaya Bersih Desa Candi Pari dengan menggunakan teori interaksionisme simbolik dari Herbert Blumer. Teori Herbert Blumer menyatakan bahwa simbol-simbol pada Budaya Bersih Desa sebagai perlambangan untuk media penyampaian pesan yang dibentuk atas dasar kesepakatan bersama tentang benda atau objek.
Hasil penelitian ini menunjukkan internalisasi nilai karakter toleransi terjadi melalui berbagai aspek kegiatan budaya seperti tumpengan dan gunungan, ritual keagamaan seperti pemotongan kepala sapi, seni dan musik tradisional seperti wayangan, serta kerja sama dalam acara-acara seperti pembuatan ancak. Adanya Budaya Bersih Desa memunculkan nilai-nilai karakter seperti nilai moral, sosial, spiritual, estetika, sentimental. Melalui nilai-nilai tersebut, masyarakat Candi Pari belajar untuk menerima perbedaan dan hidup berdampingan dengan harmoni.
Kata Kunci: harmonisasi agama dan budaya, toleransi, internalisasi nilai karakter, aktivitas budaya bersih desa, masyarakat Candi Pari.
Diversity in society can be an advantage as well as a challenge in society itself. One of the problems that arise due to diversity is intolerance. This study aims to analyze the harmonization of religion and culture and describe the process of internalizing the character value of tolerance through the village clean cultural activities carried out by the Candi Pari community.
This study uses a qualitative descriptive approach with a specific purpose to provide an overview of the village clean cultural activities capable of being a medium for internalizing the character value of tolerance for the community. Informants in the study consisted of caretakers or caretakers, temple pari village elders (kasun), and temple pari village head, as well as temple pari villagers with an age range of 17-50 years old who were randomly selected. Data were collected through observation, interviews, and documentation. The data in this study were analyzed using Miles and Huberman data analysis techniques, as well as source triangulation techniques for data credibility.
The use of this method is used to obtain precise information about the procession at Candi Pari Village Clean Culture activities by using the theory of symbolic interactionism from Herbert Blumer. Herbert Blumer’s theory states that the symbolize the media for conveying messages formed on the basis of a mutual agreement about objects.
The results of this study show that the internalization of tolerance character values occurs through various aspects of cultural activities such as tumpengan and gunungan, religious rituals such as cow head slaughter, traditional art and music such as wayangan, and cooperation in events such as ancak making. The existence of a clean village culture raises character values such as moral, social, spiritual, aesthetic, sentimental values. Through these values, the people of Candi Pari learn to accept differences and coexist in harmony.
Keywords: harmonization of religion and culture, tolerance, internalization of character values, village cleaning cultural activities, Candi Pari community.