HEGEMONI DAN PERLAWANAN DALAM AVATAR THE WAY OF WATER (2022) : SEBUAH ANALISIS POSKOLONIAL
HEGEMONY AND RESISTANCE ON AVATAR THE WAY OF WATER (2022) : A POSTCOLONIAL ANALYSIS
Kolonialisme telah menjadi bagian dari kehidupan manusia dan secara mendalam membentuk dunia seperti sekarang ini. Pada intinya, kolonialisme melibatkan pembentukan kontrol oleh satu negara atas wilayah asing, yang sering kali disertai dengan eksploitasi sumber daya dan penaklukan penduduk asli. Fenomena kolonialisme digambarkan dengan jelas dalam film Avatar: The Way of Water (2022) melalui keruntuhan Bumi. Hal ini membuat umat manusia, yang disebut sebagai "Manusia Langit", putus asa untuk mencari rumah baru dengan menggunakan Hegemoni. Di sisi lain, suku asli Na'Vi tidak menerima perambahan dan penindasan secara pasif. Konflik ini menyoroti bentrokan antara penjajah dan penduduk asli, menekankan tema perlawanan, kelangsungan hidup, dan perjuangan untuk mendapatkan otonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis isu Hegemoni, Resistensi, dan Mimikri dalam film Avatar: The Way of Water melalui lensa poskolonial. Penelitian ini menggunakan data dari film Avatar: The Way of Water (2022) yang disutradarai oleh James Cameron. Film ini menceritakan tentang perjalanan Jake Sully dalam melawan hegemoni dari "Orang Langit". Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis hegemoni dan perlawanan dalam film tersebut. Analisis terdiri dari banyak bagian termasuk aspek linguistik dan visual untuk menemukan makna yang mendasari, simbol, dan metafora yang berkaitan dengan hegemoni dan perlawanan. Penelitian ini menemukan bahwa hegemoni digambarkan melalui beberapa peristiwa, seperti Menghilangkan Pemimpin Pemberontak, Ambisi Penduduk Langit untuk Menjajah Pandora, dan Pengejaran Pembalasan Dendam Kolonel Quaritch. Di sisi lain, suku asli Na'Vi tidak tinggal diam dalam menghadapi agresi mereka. Sebaliknya, mereka mengambil tindakan proaktif untuk melindungi rumah dan cara hidup mereka.
Colonialism has become part of human life and profoundly shaped the world as today. At its core, colonialism involves the establishment of control by one nation over a foreign territory, often accompanied by the exploitation of resources and the subjugation of indigenous populations. The phenomena of colonialism are vividly depicted in the film Avatar: The Way of Water (2022) through the brink collapse of the Earth. This led humanity, referred to as “Sky People” , desperate to find a new home using Hegemony. On the other side, the indigenous Na'Vi do not passively accept the encroachment and oppression. This conflict highlights the clash between the colonizers and the indigenous people, emphasizing themes of resistance, survival, and the struggle for autonomy. This study aims to analyze the issue of Hegemony, Resistance, and Mimicry in the movie Avatar: The Way of Water through a postcolonial lens. This study uses data from the film Avatar: The Way of Water (2022) directed by James Cameron. This film tells about the journey of Jake Sully on resisting the Hegemony from “Sky People”. In this research, researcher analyze the hegemony and resistance in the film. The analysis consists of many sections including linguistic and visual aspects to find underlying meanings, symbols, and metaphors relating to hegemony and resistance. The study finds that hegemony is portrayed through several events, such as Eliminating the Rebellious Leader, The Sky People's Ambition of Colonizing Pandora, and Colonel Quaritch's Pursuit of Revenge. On the other hand, the indigenous Na'Vi tribe does not remain passive in the face of their aggression. Instead, they take proactive measures to protect their home and way of life.