Perubahan mindset manusia A bad 21 mendorong perubahan
pada pola kehidupannya yang disebut masyarakat S ociety
5.0. Perubahan besar pada dunia pendidikan juga merubah proses pembelajaran
berparadigma baru. Generasi muda atau
generasi Z sudah familier dengan teknologi digital. Pemahaman
belajar sejarah
dimulai dari tingkat berfikir
sederhana menjadi berfikir kritis logis analisis dengan model model Blended History Learning (BHL) dengan
Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) e-skenario
sejarah yang spesifik untuk materi sejarah secara umum untuk
cepat me nerapkan proses berfikir
kritis kreatif dengan pola what,
where, when, who, why, how atau disebut 5W1H. Konsep model BHL dengan LKM e-skenario
sejarah ini untuk menumbuhkan dan meningkatkan potensi generasi Z memanfaat keberagaman
sumber belajar untuk berkreasi menciptakan media pembelajaran sejarah yang baik
di prodi pendidikan sejarah FISH Unesa.
Penelitian
pengembangan desain pembelajaran ini menggunakan desain model Dick & Carey
(2015) melalui 10 tahapan dengan desain pengambilan data menggunakan pre-eksperimental
model one group pre test and post test design pada 4 kelas matakuliah Sejarah
Indonesia Masa Islam. Pengembangan model BHL dengan LKM e-skenario sejarah ini
untuk mengukur (1) kelayakan model desain pembelajaran BHL, (2) keefektifan
model untuk meningkatkan (a) aktivitas, (b) kemampuan berfikir kritis, dan (c) kreativitas
berbentuk media pembelajaran sejarah, serta (3) respon mahasiswa terhadap keefektifan
model.
Hasil penelitian pengembangan model
BHL dengan LKM e-skenario sejarah ini dilaksanakan selama 6 pertemuan bersifat
daring-luring-mandiri dan kunjungan ke situs sejarah insitu . Hasil implementasi
ujicoba model BHL dengan LKM e-skenario sejarah ini menunjukan hasil sangat
layak pada validasi (1) ahli model pembelajaran sebesar 91,5%; (2) ahli materi
90,18%; (3) ahli perangkat pembelajaran 84,37% dengan kelayakan LKM e-skenario
sejarah 97,5%. Keefektifan model BHL dengan LKM e-skenario sejarah ketika
diujicoba secara terbatas dan ujicoba lapangan menunjukkan hasil efektif tinggi.
Keefektifan pada aktivitas belajar menunjukkan peningkatan keterampilan searching,
browsing, forum blog , dan chatting online berkembang efektif meningkat
sebesar 30%.
Sedangkan kemampuan berfikir kritis
dengan menggunakan LKM e-skenario sejarah berkembang baik dengan pola berfikir
5W1H saat membuat scene by scene cerita dalam sebuah peristiwa berdasarkan
sumber sejarah yang dianalisisnya. Kemampuan berfikir kritis mahasiswa
meningkat 40%.
Kesimpulannya bahwa model BHL dengan
LKM e-skenario sejarah sangat layak diimplementasikan dalam pembelajaran
sejarah, rumpun IPS, ilmu humaniora. Ada peningkatan yang signifikan pada aspek
aktivitas, kemampuan berfikir kritis dan kreativitas hasil belajar menunjukkan
peningkatan keterampilan dan kemampuan berfikir historis.