Kajian Hubungan Penggunaan Media Sosial dengan
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja Setingkat
SMA/MA di Kota Kediri
Study of the Relationship between Social Media Use and
Reproductive Health Knowledge of Adolescents at SMA/MA
Level in Kediri City
Remaja usia 15-18 tahun di Kota Kediri adalah kelompok
rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi, mengalami
perubahan signifikan secara fisik, hormon, dan psikologis.
Perkembangan teknologi informasi, terutama media sosial,
mengubah cara remaja memperoleh informasi dan berinteraksi,
yang dapat memengaruhi sikap dan pengetahuan mereka tentang
kesehatan reproduksi. Pengetahuan reproduksi remaja di
Indonesia masih rendah, menyebabkan perilaku seksual berisiko
seperti seks pra-nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan
penyebaran IMS termasuk HIV. Meskipun pernikahan dini
menurun berkat peran masyarakat dan penyuluhan, kasus HIV di
Kota Kediri meningkat karena perilaku seks bebas dan rendahnya
edukasi kesehatan reproduksi. Penelitian ini penting untuk
memahami pengaruh media sosial terhadap pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja, membantu mengembangkan
program intervensi efektif, dan menyediakan strategi komunikasi
bagi orang tua, pendidik, dan pihak terkait. Berdasarkan survei
APJII 2022, 98% remaja Indonesia menggunakan media sosial
aktif, menekankan pentingnya kontrol dan edukasi yang tepat
untuk menghindari informasi menyesatkan. Penelitian ini relevan dan mendesak untuk meningkatkan pemahaman dan kebijakan
terkait penggunaan media sosial dalam promosi kesehatan
reproduksi remaja di Kota Kediri. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menganalisis hubungan antara penggunaan media social
dengan pengetahuan Kesehatan reproduksi remaja SMA/MA di
Kota Kediri.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan penyebaran kuisioner kepada siswa dan siswi SMAN 3
Kota Kediri, SMA Muhammadiyah Kota Kediri, MAN 2 Kota
Kediri, MA Al Huda Kota Kediri SMAN 3 Kota Kediri, SMA
Muhammadiyah Kota Kediri, MAN 2 Kota Kediri, MA Al Huda
Kota Kediri. Sampel yang diambil sebanyak 96 responden secara
aksidental. Olah data dalam penelitian ini memakai program SPSS
statistic versi 16 dengan menggunakan Teknik analisis regresi
linier sederhana.
Hasil pengujian dengan SPSS versi 16 yang meliputi uji
normalitas dan uji linearitas menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal dengan uji normalitas adalah 0,054 dan uji
linieritas adalah 0,652 yang keduanya lebih besar dari 0,05.
Analisis regresi menunjukkan hubungan sangat signifikan antara
penggunaan media sosial dan pengetahuan kesehatan reproduksi
dengan nilai sig 0,000, nilai siginifikansi tersebut lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05), mengindikasikan pengaruh yang kuat. Data
penggunaan media sosial menunjukkan Instagram sebagai platform
paling populer diikuti oleh YouTube, TikTok, dan Twitter/X.
Analisis regresi menunjukkan korelasi positif signifikan antara
penggunaan Instagram dan TikTok dengan pengetahuan kesehatan
reproduksi, sementara Twitter/X menunjukkan korelasi negatif
yang tidak signifikan, dan YouTube menunjukkan korelasi positif
moderat. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya
memanfaatkan platform visual dan interaktif seperti Instagram dan TikTok untuk program edukasi kesehatan reproduksi remaja, serta
pentingnya literasi digital untuk memastikan remaja dapat
membedakan informasi yang akurat.
Kata Kunci : Penggunaan Media Sosial, Pengetahuan Kesehatan
Reproduksi, Remaja Usia 15-19 tahun.
Adolescents aged 15-18 years in Kediri City are a vulnerable
group to reproductive health problems, experiencing significant physical,
hormonal, and psychological changes. The development of information
technology, especially social media, changes the way adolescents obtain
information and interact, which may affect their attitudes and knowledge
about reproductive health. Adolescent reproductive knowledge in
Indonesia is still low, leading to risky sexual behaviours such as premarital sex, unwanted pregnancy, and the spread of STIs including HIV.
Although early marriage is decreasing due to the role of the community
and education, HIV cases in Kediri City are increasing due to
promiscuous sexual behaviour and low reproductive health education.
This study is important to understand the influence of social media on
adolescent reproductive health knowledge, help develop effective
intervention programmes, and provide communication strategies for
parents, educators, and related parties. Based on APJII 2022 survey, 98%
of Indonesian teenagers use social media actively, emphasising the
importance of proper control and education to avoid misleading
information. This research is relevant and urgent to improve
understanding and policies related to social media use in adolescent
reproductive health promotion in Kediri City. The purpose of this study is to analyse the relationship between the use of social media and
reproductive health knowledge of SMA/MA adolescents in Kediri City.
This type of research is quantitative research with a descriptive
approach. The data collection method is done by distributing
questionnaires to students and female students of SMAN 3 Kota Kediri,
SMA Muhammadiyah Kota Kediri, MAN 2 Kota Kediri, MA Al Huda
Kota Kediri SMAN 3 Kota Kediri, SMA Muhammadiyah Kota Kediri,
MAN 2 Kota Kediri, MA Al Huda Kota Kediri. Samples taken as many
as 96 respondents incidentally. Data processing in this study using SPSS
statistical programme version 16 using simple linear regression analysis
technique.
The results of testing with SPSS version 16 which includes
normality test and linearity test show that the data is normally
distributed with normality test is 0.054 and linearity test is 0.652, both
of which are greater than 0.05. Regression analysis showed a highly
significant relationship between social media use and reproductive health
knowledge with a sig value of 0.000, the significance value is smaller than
0.05 (0.000 < 0.05), indicating a strong influence. Data on social media
usage showed Instagram as the most popular platform followed by
YouTube, TikTok, and Twitter/X. Regression analysis showed a
significant positive correlation between Instagram and TikTok usage and
reproductive health knowledge, while Twitter/X showed an insignificant
negative correlation, and YouTube showed a moderate positive
correlation. These findings underscore the importance of utilising visual
and interactive platforms such as Instagram and TikTok for adolescent
reproductive health education programmes, as well as the importance of
digital literacy to ensure adolescents can discern accurate information.
Keywords: Social Media Use, Reproductive Health Knowledge,
Adolescents aged 15-19 years.