ANALISIS PENGARUH DIAMETER PADA PROSES TEMPCORE TERHADAP PERUBAHAN SIFAT MEKANIK BAJA TULANGAN (BJTS)
ANALYSIS OF THE EFFECT OF DIAMETER IN THE TEMPCORE PROCESS ON CHANGES IN THE MECHANICAL PROPERTIES OF REINFORCING STEEL (BJTS)
Penelitian ini fokus terhadap kekuatan tarik dan kekuatan bending baja tulangan. Hal ini diakibatkan masih banyak baja tulangan yang tidak sesuai standar yang berlaku di Indonesia yaitu Standar SNI. Baja tulangan yang digunakan pada penelitian ini adalah baja tulangan sirip diameter 13mm dan 16mm dengan standar SNI 2052:2017 kelas 420B. Penelitian ini membandingkan prlakuan yang diberikan yaitu tanpa dan dengan perlakuan tempcore.
Penelitian ini akan melakukan pengujian tarik dan bending pada baja tulangan diameter 13mm dan 16mm tanpa dan dengan perlakuan tempcore. Variabel bebas pada penelitian ini adalah diameter dan perlakuan, variabel kontrol pada penelitian ini adalah kekuatan tarik dan kekuatan bending baja tulangan, dan variabel terikat pada penelitian ini adalah media pendinginan, tekanan air, dan luas area tempcorebox.
Hasil dari penelitian ini adalah nilai kekuatan tarik pada baja tulangan diameter 13mm tanpa dan dengan perlakuan tempcore yaitu 553 MPa dan 607 MPa, mengalami kenaikan sebesar 9,7% dan nilai kekuatan tarik baja tulangan diameter 16mm adalah tanpa dan dengan perlakuan tempcore yaitu 579 MPa dan 617 MPa, mengalami kenaikan 6,7%. Sedangkan nilai kekuatan bending pada baja tulangan diameter 13mm tanpa dan dengan perlakuan tempcore yaitu 1.220 MPa dan 1.501 MPa, mengalami kenaikan 23% dan nilai kekuatan bending pada baja tulangan diameter 16mm tanpa dan dengan perlakuan tempcore yaitu 955 MPa dan 1.148 MPa, mengalami kenaikan 20%. Melalui pengamatan struktur mikro, perlakuan tanpa tempcore akan menghasilkan sturktur ferit-perlit. Sedangkan pada perlakuan dengan tempcore menghasilkan struktur martensit dan ferit-perlit.
This research focuses on the tensile strength and bending strength of reinforcing steel. This is because there are still many reinforcing steels that are not in accordance with applicable standards in Indonesia, namely SNI Standards. The reinforcing steel used in this study is fin reinforcement steel with diameters of 13mm and 16mm with SNI 2052:2017 class 420B standards. This study compared the treatment given, namely without and with tempcore treatment.
This research will conduct tensile and bending testing on 13mm and 16mm diameter reinforcing steel without and with tempcore treatment. The independent variables in this study are diameter and treatment, the control variables in this study are tensile strength and bending strength of reinforcing steel, and the variables tied to this study are cooling media, water pressure, and tempcorebox area.
The result of this study is the tensile strength value of 13mm diameter reinforcing steel without and with tempcore treatment, which is 553 MPa and 607 MPa, increased by 9.7% and the tensile strength value of 16mm diameter reinforcing steel is without and with tempcore treatment, which is 579 MPa and 617 MPa, increased by 6.7%. While the value of bending strength in 13mm diameter reinforcing steel without and with tempcore treatment, which is 1,220 MPa and 1,501 MPa, has increased by 23% and the value of bending strength in 16mm diameter reinforcing steel without and with tempcore treatment, which is 955 MPa and 1,148 MPa, has increased by 20%. Through microstructure observation, treatment without tempcore will produce ferrite-pearlite structure. While the treatment with tempcore produces martensitic and ferrite-pearlite structures.