Novel The Danish Girl karya David Ebershoff adalah novel tentang seorang transgender di Amerika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran dan alasan dari proses mengetik seks dalam karakter utama novel The Danish Girl. Penelitian ini menggunakan teori Psikoanalisis oleh Paul Henry Mussen. Dalam penelitian ini, ada dua rumusan masalah. Yang pertama adalah mengungkap bagaimana pengetikan-jenis kelamin digambarkan dalam novel The Danish Girl karya David Ebershoff. Masalah kedua adalah alasan kebiasaan mengetik seks dalam novel The Danish Girl karya David Ebershoff. Setelah menganalisis novel ini, ada dua kesimpulan. Pertama, Einar Wegener digambarkan sebagai pria yang memiliki kecenderungan feminin. Dia mengidentifikasi dirinya sebagai seorang gadis yang terjebak di dalam tubuh laki-laki.
Kedua, Einar mengisi alasan terjadinya kebiasaan mengetik seks. Alasan dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, peneliti menemukan bahwa Einar melewati proses identifikasi. Yang kedua adalah keinginan untuk pujian, kasih sayang, dan penerimaan oleh orang tua dan teman sebaya untuk perilaku seksual yang pantas. Yang terakhir, takut akan hukuman atau penolakan atas pelanggaran seksual. Pada akhirnya, Einar ternyata adalah seorang wanita yang terjebak dalam tubuh pria.
Kata kunci: Pengetikan Seks, Psikoanalisis, Transgender, Transeksual
David Ebershoff’s The Danish Girl is a novel about a transgender in America. The objective of this research is to find out the depiction and the reasons of sex-typing process in The Danish Girl novel’s main character. This study used the Psychoanalysis theory by Paul Henry Mussen. In this study, there is two problem formulation. The first is to reveal how sex-typing depicted David Ebershoff’s The Danish Girl. The second problem is the reasons for the habit of sex-typing in David Ebershoff’s The Danish Girl. After analyzing this novel, there are two conclusions. Firstly, Einar Wegener is described as a man who has a feminine tendency. He identifies himself as a girl who trapped inside a male body.
Secondly, Einar fill up the reasons for the occurrence of sex-typing habit. The reasons split into three parts. Firstly, the researcher finds that Einar get through the identification process. The second is a desire for praise, affection, and acceptance by parents and peers for sexually proper behaviour. The last, fear of punishment or rejection for sexual misconduct. Nevertheless, Einar turns out to be a woman trapped in a man's body.
Keywords: Sex-typing, Psychoanalysis, Transgender, Transsexual