Pengembangan LKM Struktur Perkembangan Hewan Maggot Black Soldier Fly Untuk Melatihkan Kemampuan Memecahkan Masalah Pada Mahasiswa

Development of Case study Based Black Soldier Fly Maggot Development Structure SAS to Train Problem Solving Skills in Students. 

Kata Kunci: Pengembangan LKM, Maggot Black Soldier Fly, Case Study, Pemecahan Masalah.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKM struktur perkembangan maggot black soldier fly berbasis case study untuk melatihkan keterampilan memecahkan masalah pada mahasiswa yang valid, praktis, dan efektif. Pengembangan LKM menggunakan model 4-D diuji cobakan terbatas di kelas Agribisnis Peternakan Tingkat I semester ganjil tahun ajaran 2023/2024 dengan one-group pre-test dan post-test design. Pengumpulan data bertempat di Politeknik Pembangunan Pertanian Malang menggunakan metode validasi, observasi, tes, dan angket. Teknik analisis data menggunakan kuantitatif deskriptif meliputi: 1) Analisis validitas berupa RPS, LKM, naskah soal tes pengetahuan (pre-test dan post-test); 2) Analisis kepraktisan LKM ditinjau dari observasi keterlaksanaan pembelajaran selama proses perkuliahan; 3) Analisis keefektifan pengembangan LKM ditinjau dari hasil belajar tes pengetahuan mahasiswa dan angket respon mahasiswa maupun dosen. Hasil penelitian menunjukkan: 1) LKM case study untuk melatihkan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa, aspek validitas RPS memperoleh nilai kelayakan dengan rata-rata 1, LKM memperoleh nilai kelayakan dengan rata-rata 0,95,  dan naskah soal tes pengetahuan memperoleh nilai kelayakan dengan rata-rata 1 termasuk dalam kategori validitas tinggi. 2) Kepraktisan LKM case study untuk melatihkan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa sangat praktis digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan pembelajaran yang memperoleh persentase hasil 98,09% terlaksana. 3) Keefektifan LKM case study untuk melatihkan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa, efektif digunakan dalam pembelajaran ditinjau dari hasil belajar mahasiswa tes pengetahuan pada pre-test memperoleh rata-rata sebesar 3,49 dan pada pos-test memperoleh rata-rata sebesar 3,66. Skor n-gain terendah pada kelas uji coba lapangan adalah -2 dan n-gain tertinggi adalah 1, mengalami peningkatan sebanyak 0,2 atau setelah adanya perlakuan pembelajaran dengan menggunakan LKM berbasis case study, hasil belajar mahasiswa meningkat sebanyak 20%. Nilai n-gain secara keseluruhan diperoleh rata-rata 0,3 termasuk dalam kategori sedang. Peningkatan hasil belajar menunjukkan bahwa LKM yang dikembangkan mampu melatihkan kemampuan memecahkan masalah pada mahasiswa. Selain itu ditinjau dari hasil respon mahasiswa, 96% memperoleh respon positif termasuk dalam kriteria sangat efektif dan ditinjau dari respon dosen, 75% termasuk dalam kriteria efektif.

Keywords: SAS Development, Maggot Black Soldier Fly, Case Study, Problem Solving.

This research aims to produce a case study-based black soldier fly maggot development structure SAS to train problem-solving skills in students that is valid, practical, and effective. The development of the SAS using the 4-D model was tested in a limited trial in the Level I Animal Husbandry Agribusiness class in the odd semester of the 2023/2024 academic year with a one-group pre-test and post-test design. Data collection took place at the Agricultural Development Polytechnic of Malang using validation, observation, test, and questionnaire methods. Data analysis techniques using descriptive quantitative include: 1) Validity analysis in the form of RPS, SAS, manuscript of knowledge test questions (pre-test and post-test); 2) Analysis of the practicality of the SAS in terms of observations of learning implementation during the lecture process; 3) Analysis of the effectiveness of SAS development in terms of student knowledge test learning outcomes and student and lecturer response questionnaires. The results showed: 1) Case study SAS to train problem solving skills in students, the validity aspect of the RPS obtained a feasibility value with an average of 1, the SAS obtained a feasibility value with an average of 0.95, and the knowledge test question paper obtained a feasibility value with an average of 1, including in the high validity category. 2) The practicality of the case study SAS to train students' problem solving skills is very practical to use in learning in terms of learning implementation which obtained a percentage of 98.09% implemented. 3) The effectiveness of the case study SAS to train problem-solving skills in students, effectively used in learning in terms of student learning outcomes, the knowledge test in the pre-test obtained an average of 3.49 and in the post-test obtained an average of 3.66. The lowest n-gain score in the field trial class was -2 and the highest n-gain was 1, an increase of 0.2 or after learning treatment using case study-based SAS, student learning outcomes increased by 20%. The overall n-gain value obtained an average of 0.3 including in the moderate category. The increase in learning outcomes shows that the developed SAS is able to train students' problem-solving skills. In addition, in terms of student response results, 96% obtained a positive response including in very effective criteria and in terms of lecturer response, 75% including in effective criteria.