Penelitian ini berupa fakta-fakta yang disandingkan dengan teks non-sastra. Novel Arok Dedes menceritakan sejarah masa lalu yang dilakukan penelitian dengan menggunakan kajian New Historicism. Hal tersebut menguntungkan peneliti karena dapat mengungkap kebenaran sejarah.Tujuan penelitian ini yakni memperoleh deskripsi tentang sejarah, budaya, pasar atau ekonomi dalam novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer.Jenis penelitian yang digunakan yakni jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan yakni metode deskripsi. Sumber data yang dalam penelitian ini yakni novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa kata atau kalimat yang menunjukkan aspek sejarah, askpek budaya, dan aspek ekonomi dalam novel “Arok Dedes” karya Pramoedya Ananta Toer. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yakni teknik pustaka dan catat. Teknik analisis data dalam penelitian ini yakni teknik deskripsi.Hasil penelitian ini yakni (1) sejarah, masa kecil Arok, yang ditemukan Ki Lembung saat masih bayi hingga akhirnya Arok berguru pada Lohgawe. Penculikan Dedes, yang dilakukan oleh Tunggul Ametung saat berkunjung ke desa Mpu Parwa. Hal tersebut mengundang kemarahan para brahmana yang diketuai oleh Mahaguru Lohgawe. Masuknya Arok di Tumapel, karena Tunggul Ametung yang meminta bantuan kepada Mahaguru Lohgawe untuk meredahkan perusuh dengan pengaruhnya. Akhirnya Lohgawe pun mau membantu dengan memasukkan anak didiknya ke dalam pekuwuan yaitu Arok. Perlawanan terhadap Tunggul Ametung, dilakukan Arok dengan cara mendapatkan kepercayaan Tunggul Ametung. Kemudian Arok menjebak Kebo Ijo kaki tangan dari Empu Gandring untuk membunuh Tunggul Ametung. Akhirnya Arok menjadi Raja. (2) Budaya terdapat kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Tumapel, yakni dengan cara mendewakan seorang raja dan upacara adat yang berupa pembakaran mayat oleh orang yang beragama hindu. (3) Pasar atau perekonomian di Tumapel, menjadi kota yang sangat besar, tetapi rakyatnya mengalami kemiskinan. Karena Akuwu Tunggul Ametung menjalankan aspek kerja paksa dan perampasan. Dimana rakyat Tumapel diperas hartanya diberikan ke kerajaan Kediri, yang dipimpin oleh raja Kertajaya. Hal tersebut dipergunakan oleh Tunggul Ametung untuk diadakan perbudakan.
Kata kunci: New Historicism, Arok Dedes, Sejarah, Budaya, Pasar
This research study was in the form of facts juxtaposed with non-literary texts. Novel entitled Arok Dedes tells the history of the past which was conducted using New Historicism studies. To this, it is beneficial for the researchers because it can reveal the historical truths. The purpose of this study is to obtain a description of history, culture, market or economy in the novel entitled Arok Dedes by Pramoedya Ananta Toer. This present study used qualitative research design. The method used is the descriptive method. The source of data in this study is the novel Arok Dedes by Pramoedya Ananta Toer. The data used in this study are in the form of words or sentences that show the historical, cultural, and economic aspects in the novel entitled "Arok Dedes" by Pramoedya Ananta Toer. Data collection techniques used in this study are library techniques and notes while the data analysis technique in this study is the descriptive technique. The results of this study are (1) history, childhood Arok, who discovered Ki Lembung while still a baby until finally Arok studied at Lohgawe. Kidnapping of Dedes which was done by Tunggul Ametung while visiting Mpu Parwa village. It made the brahmanas led by Mahaguru Lohgawe angry. The entrance of Arok in Tumapel was because Tunggul Ametung asked for a help to Mahaguru Lohgawe to expose the riot with its influence. Lohgawe finally wanted to help by entering his students into the affliction of Arok. Resistance to Tunggul Ametung, Arok was done by obtaining Tunggul Ametung's trust. Then, Arok trapped Kebo Ijo's hand from Empu Gandring to kill Tunggul Ametung. Finally Arok became a king. (2) The culture was the belief of Tumapel society, by the way of killing a king and custom ritual in the form of cremation by the religious people of hindu. (3) The market or economy in Tumapel, is a very big city, but people there suffered from poverty since Akuwu Tunggul Ametung emphasized on forcing and exproproation aspects. Where the people of Tumapel squeezed their property given to the kingdom of Kediri, led by the king of Kertajaya. It was used by Tunggul Ametung for slavery.
Keywords: New Historicism, Arok Dedes, History, Culture, Market