Konstruksi Integral Mahasiswa Calon Guru Berdasarkan Teori APOS Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin

Integral Construction of Prospective Teachers Based on APOS Theory in Terms of Sex Differences

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan proses konstruksi integral mahasiswa calon guru berjenis kelamin laki-laki dan mahasiswa perempuan menggunakan teori APOS. Subjek penelitian terdiri atas satu orang mahasiswa pendidikan matematika berjenis kelamin perempuan dan satu orang berjenis kelamin laki-laki. Instrument yang digunakan yaitu Tes kemampuan Matematika (TKM) dan Tugas Integrasi (TI).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi integral mahasiswa calon guru berjenis kelamin permpuan berdasarkan teori APOS adalah sebagai berikut. (1) Tahap aksi, proses berpikir subjek perempuan sangat dipengaruhi oleh rangsangan eksternal dan dilakukan secara eksplisit. (2) Tahap proses, subjek perempuan menyelesaikan masalah integral dengan membayangkan melakukan integrasi dalam pikirannya. (3) Tahap objek,  subjek perempuan menjelaskan hubungan objek-objek dalam masalah integral dengan menerapkan beberapa sifat integrasi berdasarkan ciri integrannya yakni, sifat kelinearan perkalian integral dengan konstanta, sifat kelinearan penjumlahan integral, sifat perubahan batas, sifat penambahan pada selang, dan sifat kesimetrian. (4) Tahap skema, subjek perempuan menghubungkan aksi, proses, objek dengan skema lain yaitu turunan, luas daerah, dan kesimetrian. Skema subjek perempuan  menunjukkan bahwa ada dua indikator aksi yang tidak sempurna dilakukan, juga tidak sempurna pada satu indikator proses.

Konstruksi integral mahasiswa calon guru berjenis kelamin laki-laki berdasarkan teori APOS adalah sebagai berikut. (1) Subjek laki-laki menerapkan langkah demi langkah proses integrasi dipengaruhi oleh rangsangan eksternal (2) Tahap proses, subjek laki-laki membayangkan melakukan integrasi dalam pikirannya dengan melakukan mekanisme interiorisasi. (3) Tahap objek, subjek laki-laki menjelaskan hubungan objek-objek dalam masalah integral berdasarkan ciri/sifat integrasi yakni, sifat kelinearan perkalian integral dengan konstanta, sifat kelinearan penjumlahan integral, sifat perubahan batas, sifat penambahan pada selang, dan sifat kesimetrian. objek-objek dibentuk melalui mekanisme enkapsulasi. (4) Tahap skema, subjek laki-laki menghubungkan aksi, proses, dan objek dengan skema lain yaitu turunan, luas daerah, dan kesimetrian hingga memperoleh sifat-sifat yang belaku atas integrasi. Skema subjek laki-laki menunjukkan bahwa ada satu indikator aksi yang tidak sempurna dilakukan oleh subjek laki-laki.

This research is a qualitative research to describe the integral construction process of male and female prospective teacher students using the APOS theory. The research subjects consisted of one female mathematics education student and one male. The instruments used were the Mathematics Ability Test (TKM) and the Integration Task (IT).

The results of the study show that the integral construction of female prospective teacher students based on the APOS theory is as follows. (1) The action stage, the thinking process of the female subject is strongly influenced by external stimuli and is carried out explicitly. (2) The process stage, the female subject solves integral problems by imagining integration in her mind. (3) The object stage, the female subject explains the relationship between objects in integral problems by applying several integration properties based on their integrant characteristics, namely, the nature of linearity, the property of changing boundaries, the property of adding to intervals, and the property of symmetry. (4) The schema stage, the female subject connects actions, processes, objects with other schemes, namely derivatives, area, and symmetry. The schema of the female subject shows that there are two indicators of action that are not perfectly carried out, nor are they perfect on one indicator of the process.

The integral construction of male prospective teacher students based on the APOS theory is as follows. (1) The male subject applies the integration process step by step influenced by external stimuli (2) The process stage, the male subject imagines carrying out the integration in his mind by carrying out the interiorization mechanism. (3) The object stage, the male subject explains the relationship of objects in integral problems based on the characteristics/properties of integration namely, the nature of linearity, the nature of boundary changes, the nature of addition to intervals, and the nature of symmetry. Objects are formed through the mechanism of encapsulation. (4) In the schema stage, the male subject connects actions, processes, and objects with other schemes, namely inheritance, area, and symmetry to acquire the properties that apply to integration. The male subject's schematic shows that there is one indicator of imperfect action carried out by the male subject