PERAN ISTRI YANG BEKERJA DALAM MEMBANGUN KETAHANAN KELUARGA DI DESA WARUK KECAMATAN KARANGBINANGUN KABUPATEN LAMONGAN

THE ROLE OF WORKING WIVES IN BUILDING FAMILY RISILIENCE IN WARUK VILLAGE KARANGBINANGUN SUB-DISTRICT LAMONGAN DISTRICT

Terwudnya ketahanan keluarga dari aspek ketahanan sosial-budaya tidak terlepas dari peran keluarga bgt khususnya peran istri, melalui partisipasi di lingkungan masyarakat yang dapat memainkan peran kunci dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui mengenai peran istri yang bekerja dalam membangun ketahanan keluarga aspek ketahanan sosial-budaya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif. Subjeknya adalah istri yang bekerja sebagai pekerja bakal peci, pemilihan subyek penelitian dilakukan dengan teknikpurposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui empat tahapan dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data dengan menyandingkan dengan teori fungsionalisme struktural Robert K.Merton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh peran yang dilakukan istri yang bekerja dalam membangun ketahanan keluarga, yaitu: 1) melakukan manajemen waktu, 2) melakukan manajemen diri, 3) menjalankan kegiatan berdasarkan skala prioritas, 4) melakukan kolaborasi atau kerjasama dengan orang lain, 5) menjalin hubungan baik dengan tetangga di lingkungan sekitar, 6) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan organisasi masyarakat, 7) memperkuat pemahaman agama melalui kegiatan keagamaan membantu istri memahami nilai-nilai etika, praktik keagamaan yang dapat diajarkan pada generasi penerus, serta prinsip-prinsip hidup yang sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya.

The realization of family resilience from the aspect of socio-cultural resilience cannot be separated from the role of the family, especially the role of the wife, through participation in the community which can play a key role in realizing family resilience. This research aims to describe and find out about the role of working wives in building family resilience in aspects of socio-cultural resilience. The approach in this research uses a qualitative approach with a descriptive design. The subjects were wives who worked as peci workers. The selection of research subjects was carried out using a purposive sampling technique. Data collection techniques use in-depth interviews and observation. The collected data was analyzed using the Miles and Huberman model through four stages starting from data collection, data reduction, data presentation and data verification by comparing it with Robert K. Merton's structural functionalism theory. The results of the research show that there are seven roles played by working wives in building family resilience, namely: 1) carrying out time management, 2) carrying out self-management, 3) carrying out activities based on a priority scale, 4) collaborating or collaborating with other people, 5 ) establishing good relationships with skills through community organization activities, 7) strengthening understanding of religion through religious activities helping wives understand ethical values, religious practices that can be taught to the next generation, as well as principles live in accordance with the teachings of the religion he adheres to.