Implementasi Program Sekolah Penggerak (Studi Multi Situs di SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo dan SMA Hang Tuah 4 Surabaya)

Implementation of Program Sekolah Penggerak (Multi-sites Study at Hang Tuah 5th Senior High School Sidoarjo

Sekolah penggerak merupakan sebuah program yang diluncurkan
KEMENDIBUDRISTEK untuk meningkatkan mutu pendidikan Indonesia secara
holistik dan untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Program sekolah
penggerak melakukan lima intervensi di sekolah untuk mengakselerasi sekolah satu
sampai dua tahap lebih maju dalam tiga tahun ajaran. Dalam penelitian ini hanya
empat intervensi yang dibahas yaitu pendampingan konsultatif dan asimetris,
penguatan sumber daya manusia sekolah, pembelajaran dengan paradigma baru dan
digitalisasi sekolah. Fokus dari penelitian ini adalah untuk melihat implementasi
program sekolah penggerak di SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo dan SMA Hang Tuah 4
Surabaya melalui empat intervensi yang dilakukan oleh program sekolah penggerak
dengan menggunakan teori Edwards III tentang faktor atau isu pokok yang
mempengaruhi implementasi kebijakan publik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan pendekatan
studi kasus dan juga penelitian multi situs dengan dua lokasi penelitian yaitu SMA
Hang Tuah 5 Sidoarjo dan SMA Hang Tuah 4 Surabaya. Sumber data dalam
penelitian ini adalah guru, waka dan siswa SMA Hang Tuah 5 Sidoarjo dan SMA
Hang Tuah 4 Surabaya juga dokumen-dokumen terkait dengan penerapan program
sekolah penggerak di sekolah.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Pendampingan konsultatif
dan asimetris serta penguatan sumber daya manusia sekolah merupakan dua
intervensi dengan kegiatan yang sama kecuali komunitas belajar atau praktisi, dan
(2) Isu pokok yang paling mempengaruhi empat intervensi program sekolah
penggerak berdasarkan teori Edwards III adalah sumber daya, disposisi,
komunikasi dan struktur birokrasi

Sekolah penggerak is a program launched by ministry of education, culture,
research and technology to improve the quality of Indonesia education holistically
and to create a Pancasila student profile. Program sekolah penggerak conducs five
interventions to accelerate schools one or two step more advanced stage in three
academic years. In this study, only four interventions were discussed, there are
consultative and asymmetric assistance, strengthening school human resources,
learning with new paradigm, and school digitalization. Focus of this research is to
look at the implementation of Program Sekolah Penggerak at Hang Tuah 5th Senior
High School Sidoarjo and Hang Tuah 4th Senior High School Surabaya through four
interventions carried out by program sekolah penggerak using Edwards’ III theory
about the main factors or issues that influenced the implementation of public policy.
This research is qualitative research that use case study as well as multi-site
research with two research location, Hang Tuah 5th Senior High School Sidoarjo
and Hang Tuah 4th Senior High School Surabaya. Data resources in this research
are teachers, vice principal and student at Hang Tuah 5th Senior High School
Sidoarjo and Hang Tuah 4th Senior High School Surabaya as welel as document
related to implementation of program sekolah penggerak at school
The results of this research are (1) Consultative and asymmetric assistance
and strengthening school human resource are two interventions with the same
activities except for learning communities or practitioners, and (2) The main issues
that the most influence the four intervention of Program Sekolah Penggerak based
on Edwards III’s theory are resources, disposition, communication and bureaucratic
structure.