EVALUASI KEBIJAKAN PADAT KARYA TUNAI DI DESA PEKARUNGAN KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO
EVALUATION OF CASH LABOR INTENSIVE POLICIES IN PEKARUNGAN VILLAGE, SUKODONO DISTRICT, SIDOARJO REGENCY
Abstrak
Padat karya tunai desa (PKTD) merupakan program pemberdayaan masyarakat marginal secara swakelola yang bertujuan menciptakan lapangan kerja guna menekan angka pengangguran dan kemiskinan di desa, namun dalam penerapannya masih terdapat desa yang bimbang, jarang bahkan tidak menerapkannya. Penelitian ini mengadopsi penelitian deskriptif kualitatif, dengan tujuan mengevaluasi program PKTD di Desa Pekarungan dengan 5 Indikator evaluasi menurut Dale yang meliputi efektivitas, efisiensi, relevansi, dampak, dan keberlanjutan. Metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi serta untuk teknik analisis data, penulis mengadopsi analisis data kualitatif terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PKTD Desa Pekarungan telah memenuhi indikator efektivitas dan dampak. Sedangkan untuk indikator efisiensi, relevansi, dan keberlanjutan belum terpenuhi secara memadai, karena terdapat temuan bahwa PKTD Desa Pekarungan belum memenuhi ketentuan tingkat upah 50% , kegiatannya pun masih bersifat luar rumah sehingga kurang relevan dengan kondisi pandemic saat ini serta belum ada tindakan keberlanjutan dari pihak desa setelah proyek PKTD selesai dilaksanakan. Seharusnya pemerintah memperbaiki isi konten kebijakan PKTD dengan point pemberian sanksi yang tegas namun juga diiringi pemberian ruang bagi desa untuk menyesuaikan dengan kondisi local agar program PKTD rutin dilaksanakan serta nantinya mampu menekan pengangguran dan kemiskinan di desa secara optimal.
Kata Kunci: Evaluasi, Padat Karya Tunai, Pemberdayaan
Abstract
Village cash labor intensive (PKTD) is a self-managed marginal community empowerment program that aims to create employment opportunities in order to reduce unemployment and poverty in villages, but in its application there are still villages that are hesitant, rarely even not implementing it. This study adopted a qualitative descriptive research, with the aim of evaluating the PKTD program in Pekarungan Village with 5 evaluation indicators according to Dale which include effectiveness, efficiency, relevance, impact, and sustainability. The data collection method is through in-depth interviews and documentation as well as for data analysis techniques, the authors adopt qualitative data analysis consisting of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results showed that the Pekarungan Village PKTD had met the indicators of effectiveness and impact. Meanwhile, the indicators of efficiency, relevance, and sustainability have not been met adequately, because there are findings that the Pekarungan Village PKTD has not met the 50% wage rate requirement, its activities are still outside the home so that it is less relevant to the current pandemic conditions and there has been no sustainability action from the parties. village after the PKTD project is completed. The government should improve the content of the PKTD policy with the point of giving strict sanctions but also providing space for the village to adjust to local conditions so that the PKTD program is routinely implemented and will be able to reduce unemployment and poverty in the village optimally.
Keywords: Evaluation, Cash Labor Intensive, Empowerment