EKSPLORASI ETNOMATEMATIKA PADA CANDI WRINGIN LAWANG TERHADAP KONSEP GEOMETRI PESERTA DIDIK KELAS IV SDN SADARTENGAH MOJOKERTO

ETHNOMATHEMATICS EXPLORATION AT WRINGIN LAWANG TEMPLE ON THE CONCEPT OF GEOMETRY OF FOURTH GRADERS AT SDN SADARTENGAH MOJOKERTO

Pembelajaran Matematika dapat dihubungkan dengan hal-hal terkait penerapan-penerapan budaya di sekitar Peserta Didik melalui pendekatan Etnomatematika. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan makna histori yang terkandung dalam bangunan Candi Wringin Lawang; (2) Mendeskripsikan hasil eksplorasi pada Candi Wringin Lawang terhadap konsep geometri di kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto; (3) Perspektif Guru kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto terkait hasil eksplorasi pada Candi Wringin Lawang sebagai alternatif sumber belajar Matematika materi konsep geometri di kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Subjek penelitian ini melibatkan dua informan yaitu Juru pelihara Candi Wringin Lawang dan Guru kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan data dokumetasi. Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) Candi Wringin Lawang merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan Kerajaan Majapahit yang sebenarnya bukan candi, melainkan sebuah gapura belah yang tidak beratap atau disebut jenis Candi Bentar; (2) Melalui eksplorasi Etnomatematika pada Candi Wringin Lawang ditemukan konsep geometri bangun datar untuk Peserta Didik kelas IV yaitu persegi, persegi panjang, jajargenjang, segitiga, trapesium, layang-layang, dan segi lima (pentagon); (3) Temuan konsep geometri bangun datar pada Candi Wringin Lawang dapat dijadikan sebagai sumber belajar alternatif oleh Guru kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto. Dimana Guru kelas IV SDN Sadartengah Mojokerto tidak hanya mengajak Peserta Didik kelas IV belajar mengenai nilai budaya dan sejarah candi tetapi juga belajar mengenai geometri bangun datar sesuai tuntutan Kompetensi Dasar (KD) Matematika kelas IV.

Kata Kunci: Etnomatematika, Candi Wringin Lawang, geometri.

Mathematics learning can be related to matters related to cultural applications around students through an ethnomathematical approach. The purpose of this study are: (1) Describe the historical meaning contained in the Wringin Lawang Temple building; (2) Describe the results of the exploration of the Wringin Lawang Temple on the concept of geometry in the fourth graders SDN Sadartengah Mojokerto; (3) The perspective of the fourth-grade teacher at SDN Sadartengah Mojokerto related to the results of exploration at Wringin Lawang Temple as an alternative learning resource for mathematics with geometry concepts in the fourth graders SDN Sadartengah Mojokerto. This research is a qualitative research method with an ethnographic approach. The subject of this study involved two informants, namely the caretaker of Wringin Lawang Temple and the fourth-grade teacher at SDN Sadartengah Mojokerto. Data collection techniques used are observation, interviews, and data from the documentation. The results of this study showed that: (1) Wringin Lawang Temple is an ancient building from the Majapahit Kingdom which is not a temple, but a split gate with no roof or is called Candi Bentar type; (2) Through the exploration of ethnomathematics at Wringin Lawang Temple, it was found that the geometrical concepts of flat shapes for fourth graders include squares, rectangles, parallelograms, triangles, trapezoids, kites, and pentagons; (3) The finding of the geometrical concept of flat shapes can be used as an alternative learning resource by the fourth-grade teacher at SDN Sadartengah Mojokerto. Where the fourth-grade teacher at SDN Sadartengah Mojokerto not only invites fourth-graders to learn about the cultural and historical values of temples but also learns about geometry by the demands of fourth graders' Mathematics Basic Competence (KD).

Keywords: ethnomathematics, Wringin Lawang Temple, geometry.