Evaluasi Model Pelaksanaan Teaching Factory di Jurusan Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Sidoarjo: Pendekatan Model CIPP

Evaluation of the Teaching Factory Implementation Model in the Mechanical Engineering Department of State Vocational High School 1 Sidoarjo: CIPP Model Approach

Penelitian ini membahas pentingnya model Teaching Factory (TEFA) sebagai pendekatan pembelajaran berbasis proyek di sekolah menengah kejuruan untuk menjembatani keterampilan siswa dengan tuntutan industri. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi model TEFA di Jurusan Teknik Permesinan SMK Negeri 1 Sidoarjo melalui model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Pendekatan metode campuran digunakan untuk memastikan pengumpulan data yang komprehensif. Metode kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi aspek kontekstual dan prosedural pelaksanaan TEFA, sementara metode kuantitatif mengevaluasi faktor masukan dan hasil belajar. Instrumen penelitian mencakup kuesioner skala Likert, wawancara terbuka, observasi, dan analisis dokumen. Data diolah melalui tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, dengan triangulasi data untuk meningkatkan validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari segi konteks, program TEFA selaras dengan regulasi pendidikan vokasi dan didukung oleh kemitraan dengan industri, yang mendukung tujuan program dalam menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap kerja. Pada aspek masukan, fasilitas dan kompetensi guru dinilai cukup memadai, meskipun diperlukan peningkatan untuk sepenuhnya memenuhi standar industri. Dari aspek proses, pendekatan berbasis proyek dan pendampingan intensif dalam program ini terbukti efektif melibatkan siswa dalam aplikasi praktis. Pada aspek produk, program ini mencapai hasil yang positif, dengan 94% siswa lulus ujian kompetensi yang memenuhi standar industri. Kesimpulan nya, model TEFA menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan praktis dan kesiapan kerja siswa. Temuan ini menunjukkan bahwa TEFA dapat dioptimalkan lebih lanjut dan menjadi acuan bagi program serupa di sekolah menengah kejuruan lain, sehingga dapat lebih efektif dalam mempersiapkan siswa untuk kebutuhan industri.

This study addresses the importance of the Teaching Factory (TEFA) model as a project-based learning approach in vocational high schools to bridge students’ skills with industry demands. The research aims to evaluate the implementation of the TEFA model in the Mechanical Engineering Department of SMK Negeri 1 Sidoarjo through the CIPP evaluation model (Context, Input, Process, Product).

A mixed-method approach was used to ensure comprehensive data collection. Qualitative methods explored the contextual and procedural aspects of TEFA implementation, while quantitative methods assessed input factors and learning outcomes. Research instruments included Likert-scale questionnaires, open-ended interviews, observations, and document analysis. Data were processed through three stages: data reduction, data presentation, and conclusion drawing, with data triangulation employed to enhance validity and reliability. Findings indicate that, in terms of context, the TEFA program aligns with vocational education regulations and benefits from industry partnerships, which support its goal of preparing competent, job-ready graduates. Regarding input, facilities and teacher competencies were found to be sufficient, though some improvement is needed to meet industrial standards fully. In the process domain, the program’s project-based approach and intensive mentoring effectively engage students in practical applications. In terms of product, the program achieved favourable outcomes, with 94% of students passing industry-standard competency exams. In conclusion, the TEFA model demonstrates substantial success in enhancing practical skills and job readiness among students. These findings suggest that TEFA can be optimized and serve as a reference for similar programs in other vocational schools, improving their capacity to prepare students for industry requirements.