PETERNAKAN DAN PENGOLAHAN TELUR BEBEK DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MELALUI KELOMPOK TANI DI DESA KEBONSARI KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

LIVESTOCK AND PROCESSING OF DUCK EGG IN ORDER TO INCREASE FAMILY INCOME THROUGH FARMER GROUPS IN KEBONSARI VILLAGE, CANDI SUBDISTRICT, SIDOARJO DISTRICT

Konsep pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama masyarakat Desa Kebonsari berjalan sesuai rencana. Pembangunan Peternakan merupakan suau kegiatan beternak yang dilakukan oleh masyarakat untuk menciptakan hasil ternak yang berdaya saing lokal hingga global. Dengan pemberdayaan masyarakat didapatkan hasil berkembangnya potensi, mendayagunakan peternak dan pengusaha dari olahan berbahan dasar bebek serta adanya peningkatan pendapatan keluarga melalui kelompok tani. Adanya peningkatan penghasilan yang semula 3 juta rupiah (dibawah upah minimum) namun pada saat ini rata-rata pendapatan sudah 8 juta rupiah (upah minimum 2020 4.3 juta rupiah). Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, verifikasi data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian yang dilakukan peneliti bahwa pemberdayaan masyarakat sudah berjalan namun belum berjalan secara maksimal. Melihat hal tersebut, perlunya meningkatkan potensi pengolahan hasil ternak bebek melalui pemberdayaan masyarakat dengan melihat potensi sumber daya yang ada dan meningkatkan popularitas kampung bebek kebonsari sebagai sentra UKM pengolahan telur asin dari kabupaten Sidoarjo.

The concept of community empowerment carried out by the Sidoarjo Government with the Kebonsari Village community goes according to plan. Livestock Development is a livestock activity carried out by the community to create livestock products that are competitive locally to globally. With community empowerment, potential development results are obtained, the empowerment of breeders and entrepreneurs from duck-based preparations and an increase in family income through farmer groups. There was an increase in income, which was originally 3 million rupiah (below the minimum wage) but at this time the average income was already 8 million rupiah (2020 minimum wage 4.3 million rupiah). This research uses a qualitative approach with descriptive methods. Data collection techniques through in-depth interviews, participatory observation and documentation. Data analysis used data collection techniques, data condensation, data presentation, data verification and conclusions. The results of research conducted by researchers show that community empowerment has been running but has not run optimally. Seeing this, the need to increase the potential for processing duck livestock products through community empowerment by looking at the potential of existing resources and increasing the popularity of Kampung Kebonsari as a center for SMEs for processing salted eggs from Sidoarjo.