BAHASA MADURA DI KABUPATEN BANYUWANGI: KAJIAN DIALEKTOLOGI
Madura Language in Banyuwangi Regency: Dialectology Studies
Astuti, Istri May. Bahasa Madura Di Kabupaten Banyuwangi:
Kajian Dialektologi. Tesis. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra, Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M. Hum., dan (II) Dr. Syamsul Sodiq, M. Pd.
Kata Kunci: Kabupaten Banyuwangi, Dialektologi, Relasi Historis
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa Madura di Kabupaten Banyuwangi dari segi morfologis, morfofonemik, sintaksis, dan leksikon, hubungan kekerabatan bahasa Madura di Banyuwangi dengan bahasa Madura dari daerah asalnya. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif, sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat Banyuwangi khususnya di Kecamatan Muncar, dipilih tiga subjek penelitian di setiap desa yaitu Desa Kedungrejo dan Desa Tembokrejo. Teknik pengumpulan data yaitu dengan teknik catat, teknik rekam, dan transkripsi fonetis.
Hasil penelitian bahasa Madura di Kabupaten Banyuwangi ditemukan bahwa masyarakat Kabupaten Banyuwangi menggunakan bhasa mandhap dan bhasa alos dalam berkomunikasi sehari-hari. Prefiks bahasa Madura, yaitu {a-}, {e-}, {m-}, {n-}, {ny-}, {ka-}, {sa-}. Sufiks bahasa Madura, yaitu {-na}, {-an}, dan {-en}. Simulfiks dalam bahasa Madura {e-en}, {sa-an}, {ny-e}, {e-eh}, {e-en}, {n-en}, {ng-ih}, {e-ih}, {n-in}, dan {e-in}. Konfiks bahasa Madura, yaitu {ka-an}. Terdapat reduplikasi sebagian dalam bahasa Madura. Jenis morfofonemik diantaraya morfofonemik jenis penambahan fonem, penghilangan fonem, dan pergeseran fonem. Sintaksis terdiri dari frasa endosentris atributif yang meliputi frasa benda+frasa benda, frasa kerja+frasa penjelas, frasa sifat+frasa penjelas, frasa penjelas+frasa sifat, kedua frasa endosentris koordinatif meliputi frasa benda+frasa benda. Hubungan kekerabatan bahasa Madura di Kabupaten Banyuwangi dengan bahasa Madura dari daerah asalnya menunjukkan persentase kekerabatan sebanyak 82% dihitung dengan rumus leksikostatistik perhitungan kosakata kekerabatan dari 829 kosakata dasar yang dibandingkan. Hasil lain menunjukkan bahwa kekerabatan bahasa Madura di Kabupaten Banyuwangi dengan bahasa Madura dari daerah asal adalah 89% yang dihitung menggunakan 200 kosakata dasar Swadesh.
Astuti, Istri May. Madura Language in Banyuwangi Regency: Dialectology
Studies. Thesis. Language and Literature Education Study Program. Postgraduate Program, State University of Surabaya. Advisor: (I) Prof. Dr. Kisyani Laksono, M. Hum., and (II) Dr. Syamsul Sodiq, M. Pd.
Keywords: Banyuwangi Regency, Dialectology, Historical Relations
This study aims to describe the Madura language in Banyuwangi Regency in terms of morphological, morphophonemic, syntactic, and lexicon, the kinship of the Madurese language in Banyuwangi with the Madura language from its native region. This type of research is descriptive qualitative and quantitative, the source of data in this study is the Banyuwangi community, especially in Muncar District, three research subjects were selected in each village, namely Kedungrejo Village and Dindingrejo Village. Data collection techniques are record techniques, recording techniques, and phonetic transcription.
The results of research on the Madura language in Banyuwangi Regency found that the people of Banyuwangi Regency use bhasa mandhap and bhasa alos in daily communication. Madura language prefixes, namely {a-}, {e-}, {m-}, {n-}, {ny-}, {ka-}, {sa-}. Madurese suffixes, namely {-na}, {-an}, and {-en}. Simulfix in Madurese {e-en}, {sa-an}, {ny-e}, {e-eh}, {e-en}, {n-en}, {ng-ih}, {e-ih}, {n-in}, and {e-in}. Madurese language prefix, i.e. {ka-an}. There is a partial duplication in madurese. Morphophonemic types include morphophonemic types of phoneme addition, removal of phonemes, and phoneme shifts. The syntax consists of attributive endocentric phrases that include benda phrases+benda phrases, work phrases+explanatory phrases, nature phrases+explanatory phrases, explanatory phrases+trait phrases, both coordinate endocentric phrases include benda phrases+benda phrases. The kinship relationship of the Madura language in Banyuwangi Regency with the Madura language from its native region shows a kinship percentage of 82% calculated by a lexicostatistic formula for the calculation of kinship vocabulary from 829 compared basic vocabulary. Other results show that the kinship of the Madurese language in Banyuwangi Regency with the Madura language of the region of origin is 89% which is calculated using 200 swadesh basic vocabulary.