Gyaru merupakan subkultur anak muda Jepang yang memiliki tren fashion yang unik. Bukan hanya pada fashionnya saja ternyata bahasa yang mereka gunakan juga memiliki keunikan. Bahasa yang digunakan pada golongan mereka disebut juga dengan gyaru-go. Gyaru-go sering berkembang tiap tahunnya, karenanya penelitian ini dibuat untuk mengetahui jenis pembentukan gyaru-go pada tahun 2017. Adapun shūjoshi yang digunakan oleh gyaru diketahui mengalami penyimpangan. Sehingga penelitian ini dibuat untuk mengetahui bentuk penyimpangan penggunaan shūjoshi yang digunakan oleh gyaru.
Teori Yonekawa mengenai jenis pembentukan wakamono kotoba digunakan untuk membahas masalah pertama yakni jenis pembentukan gyaru-go. Sedangkan teori Chino digunakan untuk membahas masalah kedua mengenai shūjoshi. Penelitian ini berupa penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data merupakan cuitan twitter dari tiga anggota Black Diamond. Penelitian ini menggunakan teknik analasis Miles dan Humberman.
Hasil penelitian didapatkan bahwa dalam cuitan akun twitter anggota komunitas gyaru pada tahun 2017 ditemukan sebelas jenis pembentukan diantaranya yakni: 1) Shakuyō; 2) Shōryaku; 3) Iikae; 4) Kashiramoji; 5) Goroawase; 6) Konkō; 7) Meishi no Hasei; 8) Keiyōshi/keiyōdōshi no hasei; dan 9) Oto no tenka, serta dua sisanya merupakan jenis pembentukan baru gyaru-go, diantaranya: 10) Kogo; 11) Futatsu ijō no gokesei de awaseru hōhō. Pada penyimpangan penggunaan shūjoshi oleh gyaru ditemukan dua bentuk penyimpangan yakni penggunaan shūjoshi yang mengalami perubahan bentuk (katachi wo kaeru shūjoshi wo mochiiru) dan penggunaan shūjoshi laki-laki (dansei-go no shūjoshi wo mochiiru).
Kata Kunci: Variasi bahasa, Bahasa gyaru, Pembentukan kata, Shūjoshi
Gyaru is a subculture of young Japanese people who have unique fashion trends. Not only in fashion, it turns out the language they use is also unique. The language used in their class is also called as gyaru-go. Gyaru-go often develops every year, so this study was made to determine the type of gyaru-go formation in 2017. The shūjoshi used by gyaru is known to experience irregularities. Thus this research was made to find out the deviation forms of the shūjoshi use by gyaru.
Yonekawa’s theory of the type of formation of wakamono kotoba, namely the type of formation of gyaru-go. While Chino’s theory is used to discuss the second problem regarding shūjoshi. This research is in the form of descriptive qualitative research. Data source is a tweet from three Black Diamond members. This research uses Miles and Humberman’s analysis techniques.
The results of the study found that in the twitter account of the gyaru community members in 2017, eleven types of formation were found including: 1) Shakuyō; 2) Shōryaku; 3) Iikae; 4) Kashiramoji; 5) Goroawase; 6) Konkō; 7) Meishi no hasei; 8) Keiyōshi/keiyōdōshi no hasei; and 9) Oto no tenka, an the remaining two are new types of gyaru-go formation, including: 10) Kogo and 11) Futatsu ijō no gokesei de awaseru hōhō. On the deviation of shūjoshi’s use by gyaru, two forms of deviation were found, namely the use of shūjoshi who experienced changes in form (katachi wo kaeru shūjoshi wo mochiiru) and the use of male shūjoshi (dansei-go no shūjoshi wo mochiiru).
Keywords: Language Variation, Gyaru’s Words, Word Formation, Shūjoshi