KESADARAN HUKUM KONSUMEN TERKAIT OBAT BEBAS YANG TIDAK BERLABEL DI SURABAYA

CONSUMER LEGAL AWARENESS RELATED TO OVER THE COUNTER DRUGS THAT ARE NOT LABELED HALAL IN SURABAYA

Produk obat bebas yang diproduksi oleh pelaku usaha obat bebas yaitu perusahaan produksi obat bebas menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal harus mencantumkan label halal pada kemasan produk, hal ini merupakan salah satu kewajiban pelaku usaha obat bebas. Informasi yang jelas mengenai suatu kondisi produk termasuk hak konsumen sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Konsumen memiliki kewajiban untuk memperhatikan label halal yang tercantum dalam kemasan obat bebas yang merupakan bentuk dari kesadaran hukum konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesadaran hukum konsumen terkait obat bebas yang tidak berlabel halal di Surabaya, serta mendeksripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum konsumen terkait obat bebas yang tidak berlabel halal di Surabaya. Penulisan ini termasuk dalam penulisan hukum empiris (Yuridis Sosiologis) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian berada di salah satu Apotek di Surabaya yaitu Apotek Immanuel Farma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran hukum konsumen terkait obat bebas yang tidak berlabel halal di Surabaya pada tingkat yang sangat rendah. Rendahnya kesadaran hukum dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, usia, pendidikan, ekonomi, agama dan minat baca konsumen. Saran dari penelitian ini, konsumen diharapkan dapat menerapkan pola perilaku hukum dalam melakukan pembelian dengan memperhatikan label halal, pelaku usaha melaksanakan kewajiban pencantuman label halal, serta peran pemerintah dalam mensosialisasikan peraturan tersebut dan pentingnya label halal pada kemasan produk.

Kata Kunci: Label Halal Obat Bebas, Kesadaran Hukum, Konsumen.

Over the counter products which are produced by over-the-counter business operators, namely free-drug production companies according to Law Number 33 of 2014 concerning Halal Product Assurance must include a halal label on product packaging, this is one of the obligations of over-the-counter drug operators. Clear information about a product's condition including consumer rights as regulated in Act Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection (UUPK). Consumers have the obligation to pay attention to the halal label listed on the package of over the counter medicines which is a form of consumer legal awareness. This study aims to analyze consumer legal awareness related to over the counter drugs that are not labeled halal in Surabaya, as well as to describe the factors that influence consumer legal awareness regarding over-the-counter drugs that are not halal-labeled in Surabaya. This writing is included in writing empirical law (Sociological Juridical) with data collection techniques through interviews, observation and documentation. The research data analysis technique is descriptive analytical. The research location is in one Pharmacy in Surabaya, Immanuel Farma Pharmacy. The results showed that consumer legal awareness related to over the counter drugs which are not halal labeled in Surabaya was at a very low level. The lack of legal awareness is influenced by factors of gender, age, education, economy, religion and consumer interest in reading. Suggestions from this study, consumers are expected to apply legal behavior patterns in making purchases by paying attention to halal labels, business actors carrying out the obligation to include halal labels, as well as the role of government in socializing these regulations and the importance of halal labels on product packaging.

Keywoards : Halal Labeled, Legal Awareness, Consumers.