STRATEGI PEMBELAJARAN KARAWITAN
PADA AKADEMI LALARE ORCHESTRA
DI KABUPATEN BANYUWANGI
THE ACADEMY MUSICAL LEARNING STRATEGY
FOR LALARE ORCHESTRA IN BANYUWANGI DISTRICT
ABSTRAK
Gandhes Sembodro Budy, 2021. Strategi Pembelajaran Karawitan Pada Akademi Lalare Orchestra di Kabupaten Banyuwangi. ProgrammStudii PendidikannSeni Budaya, ProgrammPascasarjanaeUniversitasuNegerioSurabaya. Pembimbingg: (1) Prof. Dr.zSetyasYuwana, M.A, dannpembimbing (2) Dr.fSetyo Yanuartuti, M.Si
Lembaga Akademi Lalare Orchestra merupakan suatu pendidikan non formal yang memiliki peran yang sangat baik untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi yang mulai tergerus oleh adanya perkembangan zaman serta globalisasi. Lembaga ini menerapkan suatu pembelajaran seni musik yang menarik bagi anak-anak saat ini, karena lembaga ini memberikan materi seni musik tradisi Banyuwangi dengan nuansa modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji (1) Strategi pembelajaran pada Akademi Lalare Orchestra (2) Faktor penghambat dan penunjang pembelajaran, serta (3) nilai-nilaifpendidikaniyangkterkandungkdi dalammseni karawitankBanyuwangi.
Penelitianbinimmenggunakankmetodekkualitatifodenganopendekatannfenomenologi objek penelitiankiniladalahkstrategi pembelajaran karawitan pada Akademi Lalare Orchestra dengan informan Samsudin Adlawi selaku ketua, Hasan Basri selaku direktur, Moh Sayful dan Pungky selaku pelatih, serta peserta didik. Tekniklpengumpulankdatakyanghdilakukanldalammpenelitiankyaituhmelaluihobservasi, wawancara,hdanjdokumentasi.jTeknikjkeabsahan data dengan informan interview dan triangulasi data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran yang dikembangkan dalam pembelajaran karawitan di Akademi Lalare Orchestra menggunakan pembelajaran langsung dan menggunakan metode ceramah, demontrasi dan drill. Lembaga ini memiliki beberapa konsentrasi kelas yang sudah dibagi yaitu seperti kelas angklung, saron, kendhang, biola, serta vokal. Media pembelajarannya yaitu berupa video, dan notasi lagu. ketepatan waktu dalam belajar sangat ditekankan untuk memberikan hasil yang maksimal pada peserta didik. Faktor penghambat dalam pembelajaran karawitan pada Lembaga Akademi Lalare Orchestra adalah adanya perbedaan skill, minat dan bakat serta semangat peserta didik. Sedangkan faktor pendukung pada pelatihan ini adalah adanya sarana dan prasarana yang sangat lengkap dan mendukung adanya pelatihan, serta dukungan dari keluarga, jajaran pemerintahan Banyuwangi serta seniman-seniman terdahulu yang membuat lembaga ini dapat memberikan pelatihan terbaik dalam bidang seni karawitan bagi anak-anak yang sudah tergabung dalam Lembaga Akademi Lalare Orchestra. Nilai pendidikan yang diperolah dalam lembaga ini adalah nilai pendidikan budi pekerti, pendidikanhkarakter, serta nilai-nilaijbudayajyangjdapat mengajarkan pesertaadidikamenjadiaindividu yanga mempunyai budi pekerti luhur serta karakter yang baik untuk melestarikan kesenian yang ada di Banyuwangi.
ABSTRACT
Gandhes Sembodro Budy, 2021. Karawitan Music Arts Training Strategy At Lalare Orchestra Academy Institution in Banyuwangi Regency. Cultural Arts Education StudyjProgram,PostgraduatehProgramgofhSurabayafStategUniversity.hAdvisor:(1)fProf.Dr. Setya Yuwana,gM.fA,aand supervisor (2)fDr. Setyo Yanuartuti, M.Si
Keywordsh: Strategy Training, Karawitan Music, Lalare Orchestra Academy
Lalare Orchestra Academy institution is a non-formal education that has an excellent role to preserve banyuwangi culture that began to be eroded by the development of the times and globalization. This institution applies a music art training that is interesting for children today, because this institution provides music art material banyuwangi tradition with a modern feel. This study aims to examine (1) Training strategy at Lalare Orchestra Academy Institute (2) Inhibitory and supporting factors of training, as well as (3) educational values contained in the art of banyuwangi karawitan music.
Thishstudygusesfqualitative4methodbwithgphenomenological approach. Thegobjectdoffthisdresearchgisfthebstrategygof karawitan music art training at the Lalare Orchestra Academy Institute with informant Samsudin Adlawi as chairman, Hasan Basri as director, Moh Sayful and Pungky as coaches, as well as students. Datascollectiondtechniquesvconductedsinethisdstudyfaregthroughgobservation,finterview,dandhdocumentation.gDatagvalidityhtechniquesjwithinformanthinterviewandfdatagtriangulation.
The results showed that the learning strategies developed in the musical learning at the Lalare Orchestra Academy used direct learning and used lecture, demonstration and drill methods. This institution has several class concentrations that have been divided, such as angklung, saron, drums, violin, and vocal classes. The learning media are in the form of videos, and song notation. Timeliness in learning is emphasized to provide maximum results to students. The inhibiting factor in learning musical instruments at the Lalare Orchestra Academy Institute is the difference in skills, interests and talents and the enthusiasm of students. While the supporting factors for this training are the facilities and infrastructure that are very complete and support the training, and support from the family, the Banyuwangi government and previous artists who made this institution able to provide the best training in the field of musical art for children who are already members of the Lalare Orchestra Academy Institute. The educational value obtained in this institution is the value of character education, character education, and cultural values that can teach students to become individuals who have noble character and good character to preserve the arts in Banyuwangi.