Mbandhingake Dongeng Roro Jonggrang lan Dongeng Tangkuban Perahu (Tintingan Sastra Bandhingan)
The Comparison between Roro Jonggrang and Tangkuban Perahu Fairytale (Comparative Literary Study)
Dongeng adalah salah satu cerita rakyat(folklore) yang cukup mempunyai beragam jenis. Dongeng sebagai karya sastra fiksi yang masih berkembang dikalangan masyarakat. Setiap daerah di Indonesia mempunyai beragam jenis cerita dongeng. meskipun begitu ada beberapa dongeng yang mempunyai kemiripan seperti dongeng yang ditliti ini yaitu dongeng Roro Jonggrang dan dongeng Tangkuban Perahu. Kedua dongeng ini hampir sama mengenai unsur intrinsik. Dari situ peneliti akan meneliti mengenai tema, latar lan tokoh. Tujuan peneltian ini yaitu untuk mangerti bagian yang sama dan beda setelah itu dibandingkan dengan kajian sastra bandingan. Dalam penelitian ini teori yang digunakan yaitu afinitas yang berhubungan dengan unsur intrinsik.
Metode yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Sumber dhata dalam peneltian ini yaitu data sekunder, data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari, dan memahami melalui dua dongeng tersebut. Wujud data penelitian ini berwujud kutipan-kutipan dalam cerita. Tata cara mengumpulkan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan cara membaca dan mencatat.
Hasil penelitian antara dongeng Roro Jonggrang dan dongeng Tangkuban Perahu yaitu 1). Perbandingan tema dalam kedua dongeng tersebut yaitu tema katresnan, magis, pengkhianatan, perjuangan, dan keluarga. 2). Perbandingan latar panggonan dongeng Roro Jonggrang dan Tangkuban Perahu yaitu kerajaan, medan perang, lembah, desa, gubuk, sungai, pucuk gunung, dan hutan. 3). Perbandingan latar waktu yaitu pagi, siang, sore dan malam. 4). Perbandingan latar sosial. 5). Perbandingan latar suasana yaitu marah, mistik, sedih, senang, kecewa, takut dan tegang. 6). Perbandingan watak tokoh Roro Jonggrang dan Dayang Sumbi yaitu pemberani, keras kepala, menerima, jujur, licik, penakut, egois, dan tidak patah semangat. 7). Perbandingan watak tokoh Bandung Bandawasa dan Sangkuriang yaitu egois, pemarah, keras kepala, pengertian, dan tidak patah semangat. 8). Perbandingan watak tokoh Raja Boko dan Prabu Galuga yaitu penyayang dan tanggung jawab.
Kata Kunci: Sastra Banding, Dongeng, Unsur Intrinsik.
Fairytale is one of the folklore (folklore) which has quite a variety of types. Fairy tales as fiction literary works that are still developing among the public. Every region in Indonesia has various types of fairy tales. Even so, some fairy tales have similarities like this fairy tale that is Roro Jonggrang and Tangkuban Perahu tales. These two tales are quite similar in terms of their intrinsic element. Therefore, the researcher will examine the theme, background, and character. The purpose of this research is to understand the similar and different parts afterward compared to comparative literary studies. In this study, the theory used is affinity associated with intrinsic elements.
The method used is descriptive qualitative approach. Sources of data in this research are secondary data, data obtained by reading, studying, and understanding through these two tales. The data form of this research is in the form of quotations in the story. The procedure for collecting data carried out by researchers is by reading and taking notes.
The results of the study between the story of Roro Jonggrang and the story of Tangkuban Perahu are 1). The comparison of themes in the two tales, namely the themes of katresnan, magical, betrayal, struggle, and family. 2). The comparison of the background of the Roro Jonggrang and Tangkuban Perahu fairytale background, namely kingdoms, battlefields, valleys, villages, huts, rivers, mountain tops, and forests. 3). The comparison of time settings ie morning, afternoon, evening and night. 4). The comparison of social backgrounds. 5). The comparison of the setting of the atmosphere that is angry, mystical, sad, happy, disappointed, scared and tense. 6). The comparison of the characters of Roro Jonggrang and Dayang Sumbi, that is brave, stubborn, accepting, honest, cunning, timid, selfish, and not discouraged. 7). The comparison of the character of Bandung Bandawasa and Sangkuriang characters, namely selfish, angry, stubborn, understanding, and not discouraged. 8). The comparison of the character of Raja Boko and Prabu Galuga, that is merciful and responsibility.
Keywords: Comparative Literature, Fairy Tales, Intrinsic Elements.