Sosiolek, Alih Kode, dan Campur Kode dalam Percakapan Kuli Bangunan di Kabupaten Ponorogo
Sociolect, Code Switching, and Code Mixing in Conversations of Construction Workers in Ponorogo Regency
Kuli bangunan sebagai salah satu kelompok sosial dalam masyarakat Jawa memiliki ragam bahasa yang unik yang berkaitan dengan kebutuhan bahasa dalam pekerjaannya. Hal tersebut yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian dengan topik sosiolek, alih kode, dan campur kode yang terkandung dalam percakapan kuli bangunan di kabupaten Ponorogo ini. Penelitian menggunakan teori sosiolinguistik atau ilmu yang meneliti ragam bahasa yang ada pada masyarakat yang dipengaruhi latar budaya dan sosial penggunanya sebagai kajian teori dalam penelitian. Penelitian menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan teknik pengumpulan data observasi partisipatif atau peneliti ikut serta dalam kegiatan yang dilakukan oleh para kuli bangunan. Tujuan penelitian yaitu mencari dan menggolongkan jenis ragam atau variasi bahasa pada percakapan kuli bangunan di Ponorogo dan aspek yang mendasari terciptanya ragam bahasa tersebut. Hasil penelitian menunjukkan percakapan kuli bangunan di kabupaten Ponorogo mengandung lima jenis ragam sosiolek, yaitu: basilek, vulgar, slang, kolokial, dan jargon. Alih kode intern dari ragam Krama ke Ngoko, dan campur kode ragam bahasa Indonesia yang disisipkan ke dalam bahasa Jawa. Temuan tersebut disebabkan oleh beberapa aspek, di antaranya: tingginya sense of humour, tingginya tingkat keakraban, dan panasnya tempat kerja dari para kuli bangunan tersebut.
Construction worker as one of the jobs with a large number of workers with various social backgrounds in Javanese culture, making this social group have a unique and distinctive language variety compared to other social groups. This has attracted the attention of researchers to conduct research on the topics of sociolect, code switching, and code mixing contained in the conversations of construction workers in Ponorogo district. The research uses a sociolinguistic scalpel or science that examines the variety of languages that exist in a society that is influenced by the cultural and social background of its users. The research uses a descriptive-qualitative method, namely research by analyzing the depiction of data that is in harmony with the original state when the data is found, to be further analyzed and described its meaning based on sociolinguistic theory. The purpose of the research is to find and classify the types of variety or language variations in the conversation of construction workers in Ponorogo and the aspects that underlie the creation of these languages. The results showed that the conversation between construction workers in Ponorogo district contained a variety of distinctive and unique languages that were not found in other social groups. This finding was caused by several aspects, including: the high sense of humor, the high level of intimacy, and the hot working place of the construction workers.