PERANAN PENARI PEREMPUAN DALAM PERTUNJUKAN JARANAN BUTO SEKAR DHIYU DI KABUPATEN BANYUWANGI
THE ROLE OF FEMALE DANCERS IN THE SHOW OF ARANAN BUTO SEKAR DHIYU IN BANYUWANGI DISTRICT
Abstak
Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang pertunjukan Jaranan Buto Sekar Dhiyu sebagai peranan yang dilakukan oleh penari perempuan dalam seni pertunjukan Jaranan Buto. Rumusan masalah dalam penelitian ini diantaranya, 1) Bagaimana latar belakang keberadaan seni pertunjukan Jaranan Buto Paguyuban Sekar Dhiyu di Kabupaten Banyuwangi, 2) Bagaimana peranan penari perempuan dalam pertunjukan Jaranan Buto Paguyuban Sekar Dhiyu di Kabupaten Banyuwangi. Objek penelitian adalah peranan penari perempuan dan Jaranan Buto Paguyuban Sekar Dhiyu yang dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data adalah Setro Asnawi selaku pencipta Jaranan Buto, Darni Wiyono selaku Ketua Paguyuban Sekar Dhiyu dan Nur Weni selaku pelaku Jaranan Buto. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan langkah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data dilakukan dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menyatakan, Peranan Penari perempuan dalam Pertunjukan Jaranan Buto Paguyuban Sekar Dhiyu di Kabupaten Banyuwangi terdiri dari latar belakang keberadaan paguyuban Jaranan Buto Sekar Dhiyu, peranan penari perempuan dalam pertunjukan Jaranan Buto Sekar Dhiyu. Latar belakang keberadaan Paguyuban Sekar Dhiyu membahas tentang berdirinya Jaranan Buto dan perkembangan keanggotaan dalam pertunjukan Jaranan Buto. Peranan penari perempuan pada pertunjukan Jaranan membahas tentang peranan yang dibawakan oleh para perempuan dalam struktur pertunjukan Jaranan. Hal tersebut menjadikan pertunjukan Jaranan Buto memiliki keistimewaan tersendiri sehingga menarik perhatian dari masyarakat. Dari ketertarikan masyarakat terhadap seorang penari perempuan Jaranan Buto ini, maka munculah dampak positif terhadap Paguyuban Sekar Dhiyu yaitu dengan meningkatnya perfomalitas untuk menambah daya jual dari pertunjukan Jaranan Buto tersebut.
Kata kunci: peranan, perempuan, Jaranan Buto, Sekar Dhiyu, Banyuwangi
Abstract
This study aims to discuss the performance of Jaranan Buto Sekar Dhiyu as the role played by female dancers in the performing arts of Jaranan Buto. The formulation of the problems in this study include, 1) What is the background of the existence of Jaranan Buto Association Sekar Dhiyu performing arts in Banyuwangi Regency, 2) What is the role of female dancers in Jaranan Buto Paguyuban Sekar Dhiyu performances in Banyuwangi Regency. The object of this research is the role of female dancers and Jaranan Buto Association of Sekar Dhiyu which is analyzed using a qualitative approach. Sources of data are Asnawi as the creator of Jaranan Buto, Darni Wiyono as the Chair of the Sekar Dhiyu Association and Nur Weni as the perpetrator of Jaranan Buto. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, and documentation. Descriptive qualitative data analysis using data reduction steps, data presentation, and drawing conclusions. The validity of the data was tested by using triangulation technique. The results of the study stated that the role of female dancers in the Jaranan Buto Sekar Dhiyu Community Show in Banyuwangi Regency consisted of the background of the Jaranan Buto Sekar Dhiyu community, the role of female dancers in the Jaranan Buto Sekar Dhiyu performance. The background of the existence of the Sekar Dhiyu Association discusses the establishment of Jaranan Buto and the development of membership in Jaranan Buto performances. The role of female dancers in the Jaranan show discusses the roles played by women.This makes the Jaranan Buto show have its own specialties so that it attracts the attention of the public. From the public's interest in this Jaranan Buto female dancer, a positive impact emerged on the Sekar Dhiyu Community, namely by increasing the performance to increase the selling power of the Jaranan Buto show.
Keywords: role, women, Jaranan Buto, Sekar Dhiyu, Banyuwangi