Peranan Gerakan Pramuka dalam Program KB
di Surabaya Tahun 1985-1990
The Role of the Scout Movement in the Family Planning Program
in Surabaya 1985-1990
Abstrak
Ledakan penduduk selalu menjadi masalah yang mengkhawatirkan bagi negara yang sedang berkembang, maka dari itu digalakkanlah Program Keluarga Berencana (KB). Soeharto sebagai pemimpin Orde Baru berusaha bekerja sama dengan gerakan pramuka. Dalam rangka melibatkan gerakan pramuka dalam pelaksanaan Program KB maka dibentuklah satuan karya pramuka bernama Satuan Karya Kencana (SAKA Kencana).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode historis dengan langkah-langkah heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi demi menjawab rumusan masalah: 1) Bagaimana kondisi kependudukan Surabaya tahun 1985? 2) Bagaimana pelaksanaan program KB di Surabaya pada tahun 1985-1990? 3) Bagaimana peran gerakan pramuka terhadap pelaksanaan program KB di Surabaya tahun 1985- 1990?
Hasil yang didapat setelah melakukan penelitian ialah gerakan pramuka telah berhasil menyukseskan program KB di Surabaya serta menggerakkan masyarakat luas, khususnya para pemuda dan pemudi untuk merencanakan masa depan keluarganya. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya oplah/penjualan terhadap jumlah akseptor Keluarga Berencana (KB) maupun jumlah kelahiran bayi pada masa tersebut. Secara detail, berikut adalah pencapaian pramuka dalam menggalakkan Program KB, yakni: meningkatnya pengguna kontrasepsi; menurunnya angka kelahiran; penurunan tingkat kematian bayi; dan adanya antusiasme masyarakat Surabaya untuk menjadi anggota pramuka. Dengan demikian secara tidak langsung akan terlihat bagaimana peran pramuka dalam menyukseskan program KB di surabaya.
Kata Kunci: KB, Pramuka, Orde Baru.
Abstract
Population explosion has always been a worrying problem for developing countries, therefore the Family Planning (KB) is promoted. Soeharto as the leader of New Order tried to work together with scout. In order to involve the scout, he formed a scout unit called Satuan Karya Kencana (SAKA Kencana).
In this study, researchers used historical methods with heuristic steps, source criticism, interpretation, and historiography to answer the problem formulas: 1) How was the condition of Surabaya's population in 1985? 2) How was the implementation of family planning program in Surabaya in 1985-1990? 3) What is the role of the scout movement in the implementation of the KB program in Surabaya in 1985-1990?
The results obtained after conducting research are that the scouting movement has succeeded the family planning program in Surabaya and moving the community, especially young men and women to plan their families' future. This can be seen from the number of circulation / sales of the family planning acceptors (KB) as well as the number of baby births at that time. In detail, these are the scouts' achievements in promoting family planning programs: increasing contraceptive users; decreased birthrate; reduction in infant mortality rates; and the enthusiasm of the people of Surabaya to become scout members. Thus, it will be seen indirectly how scouts take role in success of the family planning program in Surabaya.
Keywords: KB, Scout, New Order.