PRODUK GERABAH DUSUN MAMBANG JOMBANG MULAI TERPINGGIRKAN DALAM KONTEKS PASAR GLOBAL
POTTERY PRODUCTS MAMBANG JOMBANG BEGAN TO BE LISTED IN THE CONTEXT OF THE GLOBAL MARKET
Dusun Mambang merupakan sentra penghasil gerabah yang ada di Kabupaten Jombang. Gerabah adalah kerajinan dari tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan menjadi alat-alat yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Pembuatan gerabah Dusun Mambang sudah dilakukan sejah zaman nenek moyang mereka kurang lebih dari tahun 1890. Namun ditengah pasar global gerabah mulai terpinggirkan dan digantikan dengan peralatan modern seperti bahan plastik dan logam. Masyarakat beralasan bahwa pengguna alat modern lebih berkualitas daripada menggunakan gerabah yang mudah pecah. Hal ini membuat perajin gerabah mengalami penurunan dalm jumlah pemasaran. Penurunan ini bisa berdampak pada berkurangnya jumlah perajin dan bahkan menjadi punah atau hilangnya perajin gerabah Dusun Mambang. Maka penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejarah, produk dan eksistensi kerajinan gerabah Dusun Mambang. Metode yang diterapkan dalam penulisan artikel ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Reduksi data dan validasi dengan menggunakan trianggulasi data. Adapun hasil penelitian ini adalah sejarah kerajinan gerabah dusun Mambang yang diawali oleh Mbah Gempol lalu mengajarkan ke masyarakat setempat yang berkembang semakin banyak hingga menjadi sentra, Produk yang dihasilkan adalah alat-alat keperluan sehari-hari terutama peralatan dapur, dan Eksistensi sentra kerajinan dusun Mambang masih ada walaupun mengalami penurunan produksi pemasaran maupun jumlah perajinnya.
Mambang Hemlet is one of the pottery producer center in Jombang regency. Pottery is a hand craft that mode from clay shaped in a such way so it can be use as beneficial tools in daily used. The made of pottery in Mambang Hemlet had been done since the days of their grand mother about 1890. But in this era, the use of the pottery already decrease replaced with the modern tools like devices plastic and metal. People have reasoned that the modern tools has better quality than the fragile pottery. This has lad to a decline in the number of marketing of the pottery. This decline may affect the decline in the number of craftsman and even become extinct or the loss of the local potter. So the writing of this article was meant to know history, products and the existence of village pottery Mambang. The method employed in writing this article is a qualitative descriptive research method. Collection techniques are done with interview observation and documentation. Both the reduction of data and then validation by using the tripling of data as well as the result of this study is the history of village Mambang pottery that was initiated by fat and then taught to the tools of daily use especially the tools, and the existence of small village pottery and others hamlets would be limited to the decline in ma’s marketing.