Abstrak
Lamongan merupakan kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang menjadi langganan bencana banjir setiap tahun. Lamongan adalah salah satu kabupaten yang dilalui oleh Sungai Bengawan Solo sehingga membuat Lamongan rawan terhadap bencana banjir. Faktor lain yang menjadi penyebab kerawanan banjir adalah kemiringan lereng, curah hujan, jenis tanah, ketinggian tempat, serta pengguan lahan yang kurang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat kerawanan banjir di Kabupaten Lamongan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuntitatif. Metode pembutan peta menggunakan overlay dan scoring antara variabel. Setiap variabel akan di berikan skor dengan pemberian bobot dan nilai yang sesuai dengan pengklasifikasian. Variabel yang sudah melalui tahap scoring akan dilakukan tahap overlay dengan variabel lainnya menggunakan aplikasi QGIS 3.6.0, sehingga menghasikan peta tingkat kerawanan banjir. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif .
Hasil dari penelitian berupa peta tingkat kerawanan banjir dengan dua batasan analisis wilayah yaitu wilayah Sub-DAS Bengawan Solo hilir dan Sub-DAS Kali Lamong. Persebaran kawasan sangat rawan banjir di wilayah Sub-DAS Bengawan Solo hilir jauh lebih luas di bandingkan di wilayah Sub-DAS Kali Lamong yaitu sebesar 69.235 ha dan 2.242 ha. Kawasan sangat rawan banjir mengelompok di kecamatan Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Karanggeneng, Maduran, Laren, Sekaran, Babat, Sukodadi, Turi, Deket, Lamongan, dan Sarirejo. Faktor dominan yang menjadi penyebab banjir di Kabupaten Lamongan adalah kemiringan lereng dan penggunaan lahan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Lamongan memiliki kemiringan lereng 0-8% dengan presentasi 51,57% dari luas total kabupaten, dan 59,3 % penggunaan lahan berupa tambak serta sawah.
Kata Kunci: Kerawanan Banjir, Overlay, Kabupaten Lamongan.
Abstract
Lamongan is one of the regencies in East Java province that is flooded every year. Lamongan is one of the districts traversed by the Bengawan Solo river so that it is prone to flooding. Other factors that cause floods are slope, rainfall, soil type, altitude, and inappropriate land use. This research bent to know distribution of level flood crisis in Lamongan district.
The type of this research is quantitative descriptive. The method of making maps using overlays and scoring between variables. Variables will be given a score by giving weights and values according to the classification. Variables that have gone through the scoring stage will be overlaid with othe variables using the application QGIS 3.6.0 to produce map flood level hazard. Data analysis techniques using descriptive methods.
The results of the research are flood level hazard map with two boundaries of the analysis area that is Sub-DAS Bengawan Solo downsream and Sub-DAS Kali Lamong. The distribution of floo prone areas in the Sub-DAS Bengawan Solo downsream area is much wider comprared to the Sub-DAS Kali Lamong at 69.235 ha and 2.242 a. Very flood prone areas cluster in the district Glagah, Karangbinangun, Kalitengah, Karanggeneng, Maduran, Laren, Sekaran, Babat, Sukodadi, Turi, Deket, Lamongan, dan Sarirejo Dominant factors that cause flood are slope and land use. Large extent of the Lamongan has a slope distribution with a slope 0-8% with percentage 51,57% of the total area from the district and 59,3% land use in the distric is rice fields and fish ponds.
Keyword: Prone Flooding, Overlay, Lamongan district.